Follow Us

Ngamuk Hingga Ditendang, 5 Kontroversi yang Mewarnai Asian Games 2018

Alvin Bahar - Selasa, 28 Agustus 2018 | 13:45
Atlet Jepang Hiroto Inoue (tengah), Elhassan Elabbassi dari Bahrain (kiri), dan Duo Bujie dari Cina
INASGOC

Atlet Jepang Hiroto Inoue (tengah), Elhassan Elabbassi dari Bahrain (kiri), dan Duo Bujie dari Cina

HAI-ONLINE.COM - Sportivitas. Kata ini harusnya selalu ada di kegiatan yang bernama “sport” alias olahraga. Sayangnya, ya, ada aja sih pihak-pihak yang nggak ngejunjung sportivitas, bahkan di ajang semegah Asian Games 2018.

HAI mencatat ada 5 kontroversi yang terjadi di Asian Games 2018. Nggak hanya dilakukan atlet, nggak cuma terjadi di lapangan. Mau tau apa aja?

1. Atlet Bahrain merasa dicurangi

Atlet Jepang Hiroto Inoue (tengah), Elhassan Elabbassi dari Bahrain (kiri), dan Duo Bujie dari Cina memperlihatkan medalinya pada upacara penyerahan medali lari marathon putra Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (25/8/2018). Medali emas diraih Hiroto Inoue, perak oleh Elhassan Elbbassi dan perunggu diraih Duo Bujie. 
INASGOC

Atlet Jepang Hiroto Inoue (tengah), Elhassan Elabbassi dari Bahrain (kiri), dan Duo Bujie dari Cina memperlihatkan medalinya pada upacara penyerahan medali lari marathon putra Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (25/8/2018). Medali emas diraih Hiroto Inoue, perak oleh Elhassan Elbbassi dan perunggu diraih Duo Bujie. 

Pelari maraton Asian Games 2018 asal Bahrain, Elhassan Elabbassi, mengklaim telah menjadi korban kecurangan atlet Jepang, Hiroto Inoue.

Atlet Bahrain, Elhassan Elabbassi, meraih medali perak dalam cabang olahraga lari maraton di Asian Games 2018, Sabtu (25/8/2018).

Elabbassi kalah secara dramatis dari pelari asal Jepang, Hiroto Inoue dalam 100 meter jelang garis finis.Alhasil, Inoue menjadi juara dalam nomor tersebut dan berhak mendapat medali emas.Namun, dilansir BolaSport.com dari laman Malaysia, Malay Mail, Elabbassi menyebut ada kecurangan yang dilakukan oleh Inoue.Dalam lomba lari 42 kilometer itu, Elabassi dan Inoue telah bersaing ketat saat jarak ke garis finis tinggal 500 meter.Inoue bisa mendahului Elabbassi hingga 100 meter terakhir menuju garis finis.Elabbassi berusaha mengejar, namun Inoue justru mendorong pria asal Bahrain itu hingga gagal menyalip."Dia mendorong saya, saya seharusnya menang," kata Elabbassi dilansir BolaSport.com dari Malay Mail.

2. Pesilat Malaysia ngamuk

 Pesilat Indonesia Komang Harik Adi Putra (sabuk merah) melakukan serangan kepada pesilat Malaysia Mohd Al Jufferi Jamari dalam babak final Kelas E Putra Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (27/8/2018). Komang berhasil meraih medali emas cabang olahraga pencak silat kelas 65-70 kilogram.
(KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

 Pesilat Indonesia Komang Harik Adi Putra (sabuk merah) melakukan serangan kepada pesilat Malaysia Mohd Al Jufferi Jamari dalam babak final Kelas E Putra Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (27/8/2018). Komang berhasil meraih medali emas cabang olahraga pencak silat kelas 65-70 kilogram.

Pesilat Malaysia, Jamari Mohd Al Jufferi, mengaku kecewa dengan juri saat mengundurkan diri di partai pencak silat nomor tarung putra kelas E 65 kg-70 kg Asian Games 2018, Senin (27/8/2018).Al-Jufferi yang tanding melawan wakil Indonesia, Komang Harik Adi Putra, memutuskan mundur saat laga memasuki ronde ketiga.Setelah mundur Al-Jufferi meluapkan kekecewaannya dengan merusak dinding ruangan atlet Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta. Hal itu tertangkap sejumlah kamera wartawan, termasuk BolaSport.com. "Ya, saya mengundurkan diri karena nggak puas dengan juri 2 dan 3. Saya merasa tak dihargai," ujar Jufferi dikutip BolaSport.com dari laman Malaysia, Stadium Astro.Al-Jufferi juga menganggap kepemimpinan juri seperti ini jadi penghambat kemajuan olahraga pencak silat di dunia."Peluang untuk cabang olahraga ini dipertandingkan di Olimpiade semakin kecil kalo kualitas pengadil seperti ini," ujar Al-Jufferi.Meski begitu, ia tak mempersoalkan pesilat Indonesia, Komang Harik Adi Putra, yang berhasil meraih emas."Saya tak marah ke Komang. Dia sama seperti saya, hanya seorang pesilat. Kami hanya mencari medali," tutur Al Jufferi.Dengan hasil ini, Jufferi harus puas hanya bisa mempersembahkan medali perak untuk kontingen Malaysia.

BACA JUGA: 3 Kekalahan Memalukan Manchester United dari Tottenham Hotspur

3. Wasit Shaun Evans dikritik

Pertandingan Timnas U23 Indonesia vs UEA Jumat (24/8/2018) berlangsung sangat sengit.Timnas U23 Indonesia harus pulang dengan kegagalan.Dalam laga babak 16 besar Asian Games 2018 tersebut Timnas Indonesia kalah 3-4 (2-2) melalui drama adu penalti.Pertandingan semalam sempat jadi kontroversi.Terutama perlakuan wasit Shaun Evans yang disebut tak adil.Perlakuan Wasit Shaun Evans Robert menuai protes di kalangan penggemar sepak bola.Menurut Luis Milla, penalti dua gol tim UEA seharusnya tak terjadi.Pemain Indonesia disebutkan tak melakukan pelanggaran berat terhadap pemain UEA di kotak pinalti.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest