Merupakan gempa kembar
Menurut ilmu gempa bumi atau seismologi, aktivitas kedua gempa semalam bisa dikategorikan sebagai gempa kembar (double earthquakes), sob. Gempa kembar sendiri adalah dua gempa yang terjadi dengan kekuatan yang nggak jauh berbeda, lokasi dan kedalaman yang berdekatan, dan rentang waktu yang nggak jauh beda.
Tapi, menurut Daryono, kalau melihat banyaknya rangkaian gempa bumi yang terjadi, aktivitas dua gempa bumi kemarin juga bisa disebut sebagai aktivitas multi gempa (multiplet earthquakes).
Dampak gempa
Berdasarkan penuturan masyarakat dan hasil analisis peta guncangan, dampak gempa 6,9 SR kemarin mencapai VI-VII MMI di wilayah Lombok Utara dan Lombok Timur.
Kalau di Lombok Barat, Mataram, Praya, dan Sumbawa, dampaknya mencapai V-VI MMI.
Gempa juga dirasakan di wilayah Denpasar dan Waingapu dengan skala III-IV MMI, wilayah Ruteng dengan skala II-II MMI, dan di Makassar I-II MMI.
Skala intensitas VI-VII MMI artinya, struktur bangunan standar bisa mengalami rusak sedang sampai berat. Skala intensitas III-IV MMI berarti semua orang merasakan tapi belum terjadi kerusakan.
BACA JUGA:Apa Itu Dele Challenge dan Kenapa Tantangan Ini Bisa Tiba-tiba Viral?
Gempa terjadi dalam rentang waktu 1 jam
Sebelum gempa besar 7 SR mengguncang pada Minggu (19/8) malam, Lombok lebih dulu diguncang gempa berkekuatan 5,4 SR pada puku 11.06 WIB dengan kedalaman 10 kilometer yang berpusat di 8,29 LS dan 116,62 BT di Lombok Timur.
Setelahnya hanya berselang 4 menit, dengan kekuatan 6,5 SR berkedalaman 10 kilometer dengan titik pusat -8,2 LS dan 116,66 BT.