HAI-ONLINE.COM - Kehilangan pasangan bukanlah hal yang mudah untuk dilalui. Perpisahan akan meninggalkan rongga dalam hidup kita,lingkaran sosial akan semakin berkurang, kegiatan akan berubah, beberapa hal yang biasa dilakukan nggak lagi dilakukan.Bahkan, patah hati dapat menyebabkan insomnia, perubahan nafsu makan, depresi, kecemasan, dan bahkan memicu perilaku bunuh diri. Sehingga penting untuk diketahui cara agar patah hati dapat disembuhkan.Menanggapi dampak buruk tersebut, peneliti mencari cara untuk membantu mengobati patah hati. Penelitian yang dimuat dalamJournal of Experimental Psychologymenguji strategi kognitif dan perilaku untuk pulih dari patah hati.Dasar pemikiran penelitian ini adalah agar pulih dari patah hati, maka perasaan cinta harus dikurangi.Sementara itu, peneliti melihat bahwa orang yang patah hati justru melakukan yang sebaliknya.Peneliti memberlakukan pikiran dan perilaku yang benar-benar memperkuat perasaan cinta. Misalnya, menguntit mantan di media sosial, menghidupkan kembali momen terbaik, membuka kembali gambar atau video lama.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji tiga jenis strategi pengaturan emosi. Dengan dilakukannya penelitian tersebut, maka akan diketahui pendekatan apa yang paling membantu dalam mengurangi perasaan cinta mereka.
Cek: 5 Kaset Rilisan Terbaik Nanaba Records, Kalo Masih Dijual Wajib SikatKondisi pertama, subjek penelitian berfokus pada penilaian ulang negatif dari mantan pasangan mereka. Subjek menjelaskan tentang kebiasaan buruk dan menyebalkan dari mantan.Kondisi kedua, subjek diminta untuk menyusun ulang perasaan cinta mereka sebagai hal yang nggak terlalu bermasalah.Kondisi terakhir menggunakan distraksi untuk menjauhkan pikiran subjek dari patah hati mereka. Subjek diberi pertanyaan seputar diri subjek sebagai bentuk pengalihan.Dari penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa hanya penilaian negatif pada mantan yang jadi cara efektif dalam mengurangi perasaan cinta.Namun, penilaian negatif juga meningkatkan perasaan nggak nyaman pada subjek. Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa kenggaknyamanan untuk menilai buruk seseorang jadi hambatan seseorang untuk pulih dari patah hati.
Guy Winch, seorang psikolog, menemukan bahwa ada dua hal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan perasaan nggak nyaman tersebut. Pertama, kita perlu membingkai perasaan secara berbeda.Ketika kita sedang sedih, kita akan teringat dengan kenangan-kenangan indah. Pikiran kita menciptakan persepsi yang nggak seimbang dan nggak akurat yang sangat condong ke arah positif.Kalo nggak dibingkai atau dibatasi, maka penilaian negatif nggak akan dapat bekerja.Kedua, penilaian negatif seharusnya nggak hanya mencakup persepsi dan ingatan kita tentang mantan kita tetapi juga tentang hubungan yang pernah dijalani. Orang yang patah hati perlu untuk mengatasi persepsi yang ideal tentang hubungan dengan membuat penilaian kembali yang negatif dari mantan.Dari penelitian tersebut, maka dapat diketahui, kalo kamu sedang mencoba mengobati patah hati, buat daftar kesalahan orang tersebut serta kekurangan hubungan yang sebenarnya dan simpan daftar tersebut.Lebih lanjut, peneliti menyarankan setiap kali kamu menemukan diri kamu kesulitan dalam menghadapi patah hati, maka lihat kembali daftar yang kamu buat dan bacalah untuk menyeimbangkan persepsi kamu. kamu harus mengingat bahwa mantan dan hubungan kamu sebelumnya nggaklah sempurna.Untuk melakukannya, peneliti menegaskan adanya penegasan kontrol yang mampu mencegah diri agar nggak membuat kesalahan yang akan membuat kita kembali patah hati. Meskipun dengan cara yang kurang nyaman, cara tersebut diyakini mampu mengurangi rasa sakit emosional dan mempercepat pemulihan.
Artikel ini pertama kali tayang di National Geographic Indonesia dengan judul "Membuat Penilaian Negatif Pada Mantan Mampu Mengobati Patah Hati"