HAI-ONLINE.COM- Bagi yang sering mendenger atau menyimak kata-kata motivasi mengenai hidup atau karir dari para motivator pastinya udah nggak asing lagi dengan kata mencari passion untuk menjalanin hidup agar lebih sesuai dengan keinginan.
Tapi, ternyata dalam sebuah makalah baru, para psikolog justru mengatakan untuk nggak mencari passion lagi. Sementara orang yang niatnya baik ketika menyarankan untuk menemukan passion, itu sebenarnya adalah saran yang buruk.
Mengapa? Karena keyakinan pada gagasan bahwa passion adalah sesuatu yang tetap, lengkap, dan sudah terbentuk.
Hal itu sebenarnya dapat menghambat kemampuan orang untuk mengembangkan minat mereka.
Pesan untuk menemukan passion umumnya memiliki maksud agar kita jangan terlalu khawatir tentang bakat.
Jangan tunduk pada tekanan untuk status atau uang.
Serta untuk menemukan apa saja yang bermakna dan menarik bagi diri sendiri.
Sayangnya, kepercayaan yang ditimbulkan pesan ini dapat merusak perkembangan kepentingan individu.
Dalam studi baru, O'Keefe, bersama dengan rekan-rekan dari Universitas Stanford, melakukan serangkaian eksperimen.
Mereka menguji sejauh mana kepentingan individu dapat diperbaiki dengan teori tetap dan teori pertumbuhan.
Dalam satu eksperimen, siswa dikategorikan sesuai dengan minat mereka: STEM (sains, teknologi, engineering/ rekayasa, matematika) & seni/ kemanusiaan.