Rahasia Dibalik Kasus Ronaldo yang Harusnya Terkena Kartu Merah

Sedangkan dua kesempatan penggunaan VAR lainnya menghasilkan masing-masing satu penalti bagi kedua tim. Penalti pertama terjadi pada menit ke-53, di mana Cristiano Ronaldo dilanggar oleh Saeid Ezzatollahi.

Namun, sepakan Cristiano Ronaldo berhasil digagalkan oleh kiper Iran, Alireza Beiranvand. Sementara penalti bagi Iran berbuah gol penyama kedudukan.

Hasil tersebut membuat Portugal lolos ke fase 16 besar sebagai runner up grup B dengan koleksi 5 poin.

Meski memiliki jumlah poin yang sama dengan timnas Spanyol di puncak klasemen, namun ‎Seleccao das Quinas kalah jumlah gol yang dicetak.

Portugal bakal menghadapi juara grup A, timnas Uruguay di Fisht Stadium, Sochi, Minggu (1/7). Sedangkan Iran harus pulang setelah finis di posisi ketiga klasemen dengan koleksi 4 poin.

Seusai pertandingan, pelatih Iran, Carlos Queiroz nggak puas dengan sikap wasit Enrique Caceres yang nggak mengusir Cristiano Ronaldo.

Menurut Queiroz, Ronaldo layak diberikan kartu merah setelah menyikut bek Iran, Morteza Pouraliganji. Namun, Caceres nggak sependapat dengan Queiroz.

Setelah melihat tayangan ulang pelanggaran Ronaldo melalui bantuan Video Assistant Referee (VAR), Caceres mengeluarkan kartu kuning untuk Ronaldo.

"Dalam aturan, melanggar lawan dengan menggunakan sikut mesti diganjar kartu merah, tidak peduli itu Lionel Messi atau Ronaldo," kata Carlos Queiroz seperti dikutip BolaSport.com dari BBC.

Di sisi lain, pelatih Portugal, Fernando Santos, mencoba untuk nggak mengomentari lebih jauh terkait pelanggaran Ronaldo.

"Saya tidak merisaukan soal pelanggaran Ronaldo," ujar Fernando Santos.