Para pegiat ini tiap hari mendampingi pecandu yang ikut terapi Methadone di R.S Hasan Sadikin. Selain itu, pendampingan individu juga dilakukan bagi ODHA di klinik Teratai di rumah sakit yang sama.
Di kedua tempat itu Rumah Cemara melakukan dukungan individual untuk mengatasi berbagai masalah, memberi saran, dan mengubah perilaku para pecandu serta pengidap HIV/AIDS. Singkatnya, bersentuhan langsung dengan setiap orang yang didampingi.
Sepak bola untuk perubahan
Sejak pendirian Rumah Cemara pada 1 Januari 2003 oleh lima mantan pecandu napza, sepak bola awalnya dimainkan hanya sebatas memenuhi kebutuhan akan kegemaran. Ide pendirian RC, yaitu perubahan dalam masyarakat terjadi apabila perubahan dimulai dari dalam komunitas pengguna napza, mengubah peran sepak bola. Olah raga si kulit bulat yang melibatkan staf dan anggota RC dalam pertandingan sepak bola mingguan, termasuk pertandingan di penjara, membawa pesan bahwa kecanduan napza dan HIV/AIDS dapat diatasi dengan pola hidup sehat. Kegiatan kampanye Rumah Cemara melalui sepakbola diberi nama Football for Change. Rumah Cemara telah menorehkan prestasi. Tim sepakbola yang dikelolanya sukses menjuarai Homeless World Cup belum lama ini.