Follow Us

Butuh 40 Jam untuk Mengubah Kenalan Jadi Teman, dan Lebih 200 Jam untuk Jadi Sahabat

Alvin Bahar - Rabu, 04 April 2018 | 09:00
5 Tipe Teman Yang Nggak Perlu Dipertahankan
Alvin Bahar

5 Tipe Teman Yang Nggak Perlu Dipertahankan

HAI-ONLINE.COM - Seorang profesor Universitas Kansas dalam studi pertamanya telah menentukan jumlah waktu yang diperlukan untuk mendapatkan teman baru, serta berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam tahap pertemanan yang lebih dalam.

Dalam laporan baru yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships, Associate Professor of Communication Studies, Jeffrey Hall menemukan bahwa dibutuhkan sekitar 50 jam waktu bersama untuk mengubah tahap dari kenalan belaka ke teman biasa, 90 jam untuk beralih dari tahap itu jadi status "teman”, dan lebih dari 200 jam sebelum kamu dapat mempertimbangkan seseorang jadi teman dekat kamu.

Ini berarti, waktu tersebut dihabiskan untuk pergi bersama, bercanda, bermain video game, dan sejenisnya. Jam-jam yang dihabiskan untuk bekerja bersama-sama nggak terlalu berarti, menurut studi Hall.

Cek: Ngakak, Ini Dua Komik Tentang Malaysia dan Indonesia yang Bersatu Membela Rendang

"Kita harus memasukkan waktu itu," kata Hall. "Kamu nggak bisa menjentikkan jari dan menjalin pertemanan. Mempertahankan hubungan dekat adalah pekerjaan terpenting yang kita lakukan dalam hidup kita,” tambahnya.

Hall dan rekannya mengembangkan alat online di mana—berdasarkan jawaban kamu atas beberapa pertanyaan—mereka menebak kedekatan persahabatan kamu. Hall mengatakan ia mengekstrapolasi karya terbarunya itu dari studi sebelumnya yang menetapkan bahwa onggak seseorang hanya dapat menangani sekitar 150 pertemanan, dan itu, seperti yang ditulisnya, "jumlah waktu dan jenis aktivitas yang dibagi dengan seorang teman dapat dianggap sebagai investasi strategis untuk memuaskan kebutuhan kepemilikan jangka panjang."

Ini baru sahabat!
Di bagian pertama studinya, Hall menganalisis 355 tanggapan terhadap survei online dari orang dewasa yang mengatakan bahwa mereka telah pindah dalam enam bulan terakhir dan mencari teman baru di lingkungan rumah baru mereka. Hall meminta mereka untuk memikirkan seseorang yang mereka temui sejak pindah, dan bagaimana hubungan mereka berlangsung, menarik hubungan antara kedekatan persahabatan, jam-jam bersama dan jenis kegiatan.

Dalam studi ini, Hall meminta para partisipan untuk menilai hubungan mereka yang dihasilkan di salah satu dari empat tahap pendalaman: kenalan, teman biasa, teman, dan teman dekat. Kemudian, dia memperkirakan jumlah jam di mana orang mulai bertransisi dari satu tingkat persahabatan ke tahap selanjutnya.

Studi kedua Hall memperkuat kesimpulan dari yang pertama. Di dalamnya, Hall mensurvei 112 mahasiswa baru KU yang baru saja pindah ke Lawrence. Dia bertanya kepada mereka tentang dua orang yang mereka temui sejak mulai sekolah dua minggu sebelumnya. Kemudian, dia mengikuti perkembangan responden selama empat dan tujuh minggu kemudian untuk melihat bagaimana hubungan itu telah berkembang.

Menggabungkan hasil dari kedua studi, ia memperkirakan bahwa dibutuhkan antara 40-60 jam untuk membentuk pertemanan biasa, 80-100 jam untuk transisi jadi seorang teman, dan lebih dari 200 jam bersama untuk jadi teman baik.

Menurut Hall, ketika anak-anak muda saling jatuh cinta, waktu yang diluangkan akan semakin banyak. "Ketika orang bertransisi dari satu tahap ke tahap lain, mereka akan menggandakan atau bahkan memberikan tiga kali lipat waktunya bersama orang lain tersebut dalam waktu tiga minggu," ujarnya. "Saya menemukan mahasiswa baru yang menghabiskan sepertiga dari semua jam aktifnya dalam sebulan dengan satu teman baik,” imbuh Hall.

Tentu saja, itu bukan hanya soal ingin berteman dengan seseorang. Mereka sendiri juga harus menginginkannya. Dan orang-orang yang lebih muda akan lebih bijaksana untuk melakukan investasi waktu, kata Hall. Dia menunjuk pada studi sebelumnya yang mengaitkan persahabatan awal dengan kebahagiaan di kemudian hari.

“Kamu nggak bisa membuat orang menghabiskan waktu bersama kamu, tetapi kamu dapat mengajak mereka," kata Hall. "Buatlah prioritas untuk menghabiskan waktu dengan teman-teman dekat. Kalo kamu tertarik dalam persahabatan, ubah konteksnya. Kalo kamu bekerja bersama, pergi makan siang atau keluar untuk minum. Hal-hal ini memberi sinyal kepada orang-orang yang kamu minati untuk berteman dengan kamu," jelasnya.

Artikel ini pertama kali tayang di National Geographic Indonesia dengan judul "Berapa Jam Waktu yang Kita Butuhkan untuk Menjalin Pertemanan Baru?"

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest