Follow Us

Hikikomori, Penyakit Mental Aneh yang Bikin Banyak Orang Jepang Mengurung Diri

Alvin Bahar - Senin, 02 April 2018 | 03:45
(Ilustrasi) depresi pacaran di masa muda
Alvin Bahar

(Ilustrasi) depresi pacaran di masa muda

Dikutip dari Bloomberg, Shinzo Abe, Perdana Menteri Jepang, pada 2016, mengumumkan rencana untuk membangun pusat konseling dan staf pendukung untuk mengunjungi hikikomori di rumahnya. Dengan harapan, cara itu bisa meningkatkan semangat hikikomori untuk bekerja.

Namun, menurut Kageki Asakura, dekan Shure Universitas, itu hanya akan menambah tekanan pada hikikomori.

Apa solusinya?

Kyoko, yang mengurung di rumahnya pada usia 20-an, mengatakan dia mulai kembali ke masyarakat, satu dekade kemudian.

Selama mengunci diri itu, Kyoko beberapa kali ingin bunuh diri, mengunjungi psikiater dan berbicara dengan hikikomori lain. Saat memasuki usia 40, ia mulai menangani kelompok bantuan untuk hikikomori di Yokohama, wilayah tempat tinggalnya.

Grup relawan lain seperti New Start, coba mengajak hikikomori untuk mengunjungi komunitas, mendapat pengalaman kerja dan bersosialisasi.

Hikikomori lain membuat koran yang khusus membahas penyakit mental ini. Dipublikasikan pada November 2016, koran Hikikomori mendiskusikan fenomena ini di seluruh negara dan berharap bisa menghubungkan para pengidap dengan dunia luar.

“Kita hanya bisa berharap akan ada lebih banyak akses ke berbagai terapi dan kampanye kesehatan mental untuk mengurangi fenomena ini. Juga mendorong lebih banyak hikikomori untuk mencari pertolongan,” pungkas Jeff.

(Gita Laras Widyaningrum/Sumber: Science Alert)

Artikel ini pertama kali tayang di National Geographic Indonesia dengan judul "Hikikomori, Penyakit Mental yang Membuat Warga Jepang Mengurung Diri"

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest