Ia memulai kariernya di klub bernama El Mokawloon. Bahkan, ia pernah diposisikan sebagai seorang bek sampai akhirnya ia dipercaya untuk berkelana di lini depan.
Terdapat cerita unik di balik masa mudanya. Ia pernah menangis dikala timnya menang 4-0. Mengapa? Karena dia tidak berhasil mencetak gol.
Ketika sang pelatih sadar kalau Salah sangat ingin bermain di lini depan, akhirnya ia dipindahkan menjadi seorang pemain menyerang, dan kariernya sejak saat itu melejit.
3. Dipromosikan ke Tim Utama
Kariernya di Mesir menanjak pada Maret 2010 ketika ia dipromosikan ke tim utama El Mokawloon. Pada tahun 2011-2012, ia menjadi starter terus-menerus.
Pada tahun 2012, kariernya di Eropa terbuka ketika Mesir menjamu tim asal Swis, Basel FC. Salah mencetak 2 gol kala itu, dan sebulan kemudian, Basel mengontraknya selama 4 tahun.
4. Basel FC
Ia menjadi starter penting di kubu Basel yang pada musim 2012-2013 menjuarai liga domestik. Salah dianggap sebagai Pemain Paling Berharga di Swis Super League dan ia juga memenangkan penghargaan Swis Golden Player.
5. Dilirik Chelsea
Dari Basel, Salah dilirik oleh Chelsea, karena dirinya mencetak dua gol ke gawang The Blues. Namun, di Chelsea, ia tidak terlalu bersinar, walau berhasil mencetak beberapa gol.
6. Bersinar di Serie A
Pada Januari 2015, Salah pindah ke Fiorentina, berstatus sebagai pemain pinjaman. Dampak dari Salah di Serie A langsung terlihat. Ia berhasil mencetak 9 gol dalam 26 pertandingan.