Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

'Sudah Terlambat': Sebuah Dimensi yang Lebih Indah dari Realita

Rizki Ramadan - Rabu, 21 Februari 2018 | 01:45
Westjamnation
Rizki Ramadan

Westjamnation

HAI-online.com -Akhir pekan telah usai. Senin seringkali menjadi momok yang menakutkan bagi pekerja. Lain ceritanya Senin, 12 Februari 2018 lalu. Hari yang tidak biasa perhelatan sebuah acara malah terpilih menjadi hari rilisnya video klip dari Westjamnation. Paviliun 28, di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan didatangi puluhan muda-mudi yang ingin merayakan peluncuran video klip berjudul “Sudah Terlambat”.

“Sudah Terlambat” adalah sebuah ekspresi akan perasaan yang tidak sempat tersampaikan. Komposisi yang tercipta dari petikan gitar sederhana dari Rifki Afsari dan suara vokal yang khas dari Jati Andito membuat lagu ini menjadi pilihan untuk dipersembahkan kepada publik dalam bentuk video klip.

Malam itu penonton yang datang dihibur oleh penampil pembuka MJ & The Carousel. Dengan petikan gitar akustik, denting piano, dan lirik bernafaskan kehidupan remaja, duo akustik yang masih belia ini berhasil mencuri perhatian penonton.

Penampil pembuka berikutnya adalah penyanyi dan penulis lirik, Gabriel Mayo. Dengan gitar dan cajon di kakinya, ia bernyanyi menghibur dengan lagu-lagu yang diambil dari albumnya berjudul Hari Ini dan single terbaru berjudul Think Twice.

BACA JUGA:Ini Dia 10 Sneakers Vans Edisi Kolaborasi dengan Band Rock Legendaris

Usai penampilan Gabriel Mayo, penonton digiring masuk ke screening room untuk pertama kalinya menyaksikan video klip “Sudah Terlambat”. Kapasitas ruangan yang terbatas membuat sebagian penonton tidak dapat masuk ke ruang khusus pemutaran film tersebut.

Sebelum pemutaran video klip, pembawa acara mengajak berbincang-bincang personil Westjamnation, penari dan model Hasna Mufidah, dan visual artist yang biasa disapa Atenk “Psychobiji”. Video klip yang menggunakan teknik double exposure ini disutradarai oleh gitaris Westjamnation sendiri, Rifki Afsari.

“Teknik ini menggabungkan dua gambar atau lebih dengan memanipulasi mode eksposur dua gambar tersebut dan digabung menjadi satu komposisi. Melalui teknik double exposure, kami menyatukan lagu, gerak bahasa isyarat, tarian, dan visual art dalam sebuah medium audiovisual” ujar Rifki Afsari.

Produksi karya audiovisual ini tidak lepas dari bantuan perempuan yang biasa dipanggil “Mufi” yang berprofesi sebagai desainer interior, penari, aktif di Gerkatin Kepemudaan dan Teater Musikal Inklusif, dan seorang tuli yang sehari-harinya menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi. Sementara itu, Atenk dengan memanfaatkan overhead projector (OHP) berhasil menciptakan keindahan warna-warni psikedelia .

Video klip hasil kolaborasi ini membuat penonton berdecak kagum. Setiap ponsel siaga dalam moda merekam untuk diunggah ke media sosial.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x