HAI-online.com - Kejutan dari memotong, menyobek lalu menempel sobekan-sobekan itulah yang bikin Karin mengeksplor seni kolase. Siapa sih yang waktu kecil nggak pernah diajak potong-potong origami atau kertas majalah terus ditempel-tempel di kertas. Itulah yang ditekuni oleh Karin Josephine sekarang ini: bikin kolase.
Tentu, beda kayak yang dilakukan kita saat kecil, karya-karya kolase yang dibuat cewek 27 tahun ini punya makna dan dibuat dengan eksplorasi. Itulah yang bikin karya-karya potong-tempel Karin menjadi seni kolase.
Karya-karyanya itu udah mejeng di berbagai pameran. Contohnya aja Pameran si Kancil, pameran Kembali ke Masa Depan di Bandung, serta pameran kolektif bersama di acara Kopi Keliling.
“Yang bikin gue tertarik mengeksplor kolase adalah peluang berkarya yang sangat luas, tak terduga. Misalnya ada lima orang diberi bahan kolase yang persis sama, nggak akan ada karya yang persis satu sama lain. Faktor fleksibilitas, recycle, dan tak terduga-nya itu sangat adiktif bagi gue,” cerita cewek lulusan DKV Universitas Bina Nusantara yang sekarang bekerja di galeri Suar Artspace ini.
Karin ngaku, walau dirinya ogah mengkhususkan diri ke satu tema tertentu dalam bikin karya, tapi hingga kini isu tentang tubuh manusia, feminisme, dan kompleksitas otak lah yang sering diangkat menjadi karya.
Tentang karya-karyanya yang menampilkan anatomi tubuh manusia, Karin menjelaskan, “Ini berasal dari kesukaan gue akan anatomi badan manusia, kerumitan yang diciptakan Tuhan yang tampaknya nggak akan habis dieksplorasi oleh manusia. Nah, karena gue rasanya nggak akan bisa menggambar detil-detil anatomi ini dengan bagus, jadi gue mengapresiasikannya dengan cara ini. Hehehe…”
Robekan-robekan kertas dari buku pun kerap tindih-menindih dalam kolase Karin. Ia bilang, itu membuatnya merasakan ada cerita-cerita yang tak tersampaikan dari robekan tulisan itu.
Kolase adalah Bermain.
Dalam mengeksplor karyanya, Karin agaknya punya prinsip. Dia ingin menjadikan berkarya sebagai proses bermain. Alasannya, ya tentu agar eksplorasinya lebih bebas, dan asik untuk dinikmati.
Dengan begitu, Karin menemukan ketakterdugaan dan kejutan dari karyanya sendiri.
Pengen coba bikin? Nih, simak tips dari Karin.
“Bagi yang mau mencoba, nggak ada cara yang baku untuk memulainya. Kalian bisa mulai dari majalah atau bahkan koran yang ada di dekat kalian, temukan gambar yang menarik, gunting atau bahkan dirobek dengan tangan juga boleh.. tergantung bentuk yang kalian mau. Lalu padukan semuanya dengan lem sesuai selera. Aduk sampai rata, silakan dinikmati bersama teh hangat! Eh ini bikin kue apa kolase? Hehehe,” tutup pengagum karyanya Kareem Rizk, Cecile Touchon, Eduardo Recifé, dan Melinda Tidwell ini.
Penulis: Rizki Ramadan