Follow Us

Sebandel-bandelnya Remaja, Pasti Nyimpen Foto Bareng Nyokap Di Hapenya. Ini Curhatan Mereka Di Hari Ibu

Rizki Ramadan - Jumat, 22 Desember 2017 | 07:15
Student talks
Rizki Ramadan

Student talks

HAI-online.com - Seluruh ibu di dunia itu dalam setahun punya dua perayaan, lho. Pertama di hari ulang tahunnya. Kedua di hari Ibu yang di Indonesia diperingati pada hari ini, 22 Desember. Well, itu wajar banget, sih. Karena Ibu itu punya peran besar banget untuk kita. Apalagi untuk remaja yang sedang masa berada di masa transisi menuju dewasa kayak kita ini. Di satu sisi kita pengen belajar lepas dari naungan ibu, tapi di satu sisi kita nggak pernah bisa ngelepasin rasa ketergantungan kita pada ibu. Setuju nggak?

Oleh karena itu, HAI ngajak 5 remaja untuk berbagi curhatan tentang ibunya.

Bintang Putra (18)

Nyokap gue itu tipe ibu-ibu yang lumayan gaul. Doi suka streaming lagu di Spotify, main media sosial, sampe ngabisin kuota sebulan cuma buat nonton YouTube seharian. Yang paling gue suka itu ya tentunya masakannya. Nggak ada dua. Apalagi kalo lagi jauh dari rumah kaya gini. Ah, Bu aku rindu.

Terlepas dari segala hal buruk yang dipredikatkan kepada ibu-ibu seperti, penggunaan lampu sen yang di luar logika, kehilangan Tupperware jadi bencana, dan segala macam masalah pelik lainnya. Saya sebagai anak ingin berterima kasih yang sebesar-besarnya, walau memang dengan kata-kata saja tak cukup untuk membalas semua yang telah engkau lakukan. Doakan saya agar kelak dapat sukses membahagiakanmu dan ayah. Ah bu, tanpamu mau jadi apa aku?

Dondi (17)

Ibu aku tuh the best lah , dia tuh sabar-sabar banget ngurus aku dari kecil sampai sekarang ini selalu support hobi aku nganterin manggung kemana mana , masakan juga enak banget, pinter bikin kue selalu punya ide kreatif. Sederhana, cantik dan selalu bisa menghibur anaknya dan suaminya kalo lagi sedih maupun seneng

Pokok nya terima kasih buat selama ini udah ngurus aku dari lahir sampe segede ini, ngajarin aku tentang gimana caranya menjadi pribadi yang baik, pokoknya sehat terus dan selalu kuat dan nggak bosen untuk nasihatin untuk kebaikan, pokoknya buat ibu-ibu seluruh dunia tetap kuat dan semangat buat ngedidik anaknya terimakasih ibu.

Galih (17)

Ibu gue itu asik orangnya, dia suka cerita segala macem hal. Bukan cuma suka cerita, tapi dia juga mau dengerin cerita-cerita gue. Ibu gue itu guru, kadang dia sibuk sama kerjaaannya. Tapi yang paling gue suka itu dia selalu bisa bagi waktu buat ngurus urusan rumah tangga dan pekerjaannya. Walaupun kalo udah megang hape suka lupa waktu, ibu zaman now emang hehehe.

Gue mau bilang ke Ibu gue kalo gue sayang banget sama beliau. Dan buat emak-emak lainnya, kalian para ibu adalah lambang kasih sayang. Kalian adalah perempuan pertama yang dicintai oleh anak-anak laki-laki kalian. Kalian jadi sahabat perempuan pertama yang dikenal oleh anak perempuan kalian. Kami sayang kalian!

Ninda (15)

Ibu gue galak, tapi gue suka. karena kalo gue ngelakuin kesalahan tapi dia nggak marahin gue berarti dia udah cape kayak nggak salah lagi gitu. hehe.

"Aku sayang ibu" soalnya gue susah banget ngomong langsung kayak gitu.

Widya (17)

Ibu gue tuh orangnya super sih. Serba bisa, demokratis, menghargai keterbukaan banget, and most importantly adalah orang tertabah yang pernah gue kenal. Ibu gue tau semua jelek-jeleknya gue, badung-badungnya gue, karena gue juga nggak pernah bisa bohong sama dia, dan dia selalu nerima semua kebobrokan gue itu. Hahaha.

Yang paling gue suka dari ibu gue adalah dia selalu ngedorong gue buat jadi independen dan smart, sih. gue anak perempuan tunggal, tapi malah didorong buat menuntut pendidikan setinggi-tingginya, sebaik-baiknya. Saat gue bilang gue mau kuliah di Perancis, dia orang yang paling semangat ngedukung. Satu hal yang dia, secara harfiah, ingetin ke gue tiap hari adalah "Saat kamu dewasa nanti, jangan pernah berhenti bekerja dan berkarya. Kamu harus punya power dan bisa berdiri di atas kaki kamu sendiri.

Gua mau bilang kalau peradaban nggak akan ada tanpa kaian. jangan pernah sekali pun merasa rendah dan merendahkan diri sebagai seorang ibu, istri, terutama perempuan. You’re all precious

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest