Follow Us

Berkat Teknologi, Akhirnya Tercipta 5 Bangunan Anti Bencana Ini

- Rabu, 20 Desember 2017 | 11:15
Rumah

Rumah

Dibutuhkan Ketika Masa Perang
Namanya Bunker Oppidum. Ruang bawah tanah yang terletak di deretan lembah Republik Ceko ini diklaim mampu melindungi penghuni dari bencana skala besar, mulai dari bencana alam, ancaman perang nuklir, wabah penyakit mematikan atau terorisme.

Ruang bawah tanah ini punya dua lantai utama yang dilindungi dengan sistem keamanan tingkat tinggi yang berlapis, mulai dari tembok tebal sampai teknologi pertahanan otomatis. Kabarnya, kalau diperlukan, penghuninya diklaim bisa tinggal di dalam bunker selama 10 tahun tanpa memerlukan suplai dari luar. Dikerjakan mulai dari masa perang dingin, tahun 1984, Oppidium punya beberapa fasilitas mewah, mulai dari bioskop, spa, sampai perputsatakaan.

4. RUMAH TAHAN GEMPA

Jepang Emang Canggih
Ini jadi salah satu teknologi bikinan Negeri Matahari Terbit, Jepang. Sebagai salah satu negara yang rawan terkena gempa bumi, Jepang tentu sudah punya berbagai penangkal lewat teknologi yang diaplikasikan di rumah-rumah mereka.

Jadi, teknologi ini menggunakan pita polypropilene (PP) yang dibentuk seperti jaring, yang berfungsi untuk menahan rumah nggak hancur saat terjadi guncangan. Pita PP ini menjadi bahan dasar yang akan disambungkan dan dibuat jejaring dengan menggunakan welding machine sampai menjadi mash.

Nah, nantinya jaring hasil bentukan Pita PP akan digunakan untuk melapisi dinding dan direkatkan pada pondasi kayu untuk melindungi dinding bangunan. Katanya, nih, teknologi ini diklaim mampu membuat bangunan tahan terhadap serangan gempa berkekuatan 7 Skala Richter (SR).

5. RUMAH AMPHIBI

Rumah "Dua Alam"
Sesuai namanya, desain rumah ini memang dirancang untuk bisa survive di ‘dua alam’. Dibuat oleh perusahaan kontruksi asal London, Inggris, rumah anti banjir ini dijual dengan harga sekitar Rp 2,1 miliar.

Berbeda dengan beberapa desain model tahan banjir pada umumnya, rumah ini punya kemampuan untuk mengambang saat diterjang banjir. Secara garis besar, rumah ini punya dua bangunan utama, yakni dock (bagian bawah) dan tubuh rumah itu sendiri.

Nah, saat banjir datang, air akan terlebih dahulu mengisi dock atau bagian bawah rumah. Sehingga, ketika sudah penuh terisi air, bangunan tersebut akan mengangkat dan membuat rumah tersebut mengapung sampai ketinggian 9 kaki. Terus bagaimana dengan kekuatan arus yang akan dihadapi rumah saat sedang mengapung?

Santai. Rumah ini sudah dilengkapi dengan empat buah pilar yang terdapat di bawah dock yang berfungsi sebagai ‘tangan’ untuk menjaga bangunan agar nggak terombang-ambing saat rumah dalam keadaan terapung.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest