Bagi Nabyl (18), perkenalan pertamanya dengan Payung Teduh dimulai pada 2012, saat ia dan band-nya berkesempatan manggung di Universitas Indonesia. Nabyl jadi mengenal band-band yang 'lahir' dari sana. Payung Teduh adalah salah satunya.
"Saat itu gue ngeliat mereka kayak anak muda banget dan terserah mereka banget. Mereka kayak jadi pengacau standard band pop gimana. Keren lah," kata Nabyl.
Album Payung Teduh yang "Dunia Tanpa Batas" banyak menemani masa-masa SMP seorang Nabyl. Bahkan, ia sampai 'mencecoki' teman-temannya di sekolah hingga suka juga dengan lagu-lagu yang ia sebut pop nyastra itu.
Sosok Is sang vokalis juga Nabyl idolai. Nabyl ingat betul saat ia menonton penampilan Payung Teduh di sebuah gigs, namun penonton banyak yang merokok, lalu Is meminta roko dimatikan. "Pembawaan mereka itu, lho," kata Nabyl bangga.
Namun, saat semalam (10/11) Nabyl membaca kabar bahwa Is akan cabut, ia hanya sedih di awal saja. Setelah mengetahui alasan Is, Nabyl justru mendukung penuh keputusan idolanya itu
"Gue nggak kaget sih doi memutuskan keluar dari Payung Teduh. Karena dia akan berkaya yang mengutamakan kepuasan batin jadinya. sama idealisme dan hasrat berkesenian mas is sepertinya sangat tinggi," ucap Nabyl yang juga yakin bahwa idolanya itu nggak memanfaatkan momen Payung Teduh sedang di puncak ketenarannya berkat single Akad.
Sebelumnya, Is mengungkap alasan ia cabut dari band adalah karena ia ngerasa 'ruh'nya Payung Teduh sudah hilang "Saya merasa Payung Teduh kehilangan spirit untuk tetap berkarya,lebih ke, sekarang sibuk off-air," kata Is.
(BACA: Ini Reaksi Kocak Is 'Payung Teduh' saat Penonton Pensi Sekolah Request Lagu 'Akad')
Penggemar lainnya, Ben Saragih (17) juga sempat baper mengetahui band yang lagunnya tiap hari ia dengarin bakal ditinggal vokalis. "Tapi kalau karena alasan itu Is cabut, sebenarnya gue mendukung juga. Karena menurut gue juga dunia entertainment tuh bukan cuma duit--walau semau diatur sama duit-- tapi kalau emang dia idealis gue dukung. Karena gue orangnya gitu juga," kata pelajar SMA Kolese Gonzaga ini.
Dwinanda Gitaswara (21), yang ngefans banget sama lagu-lagu pop sendu Payung Teduh, menganggap hengkangnya Is dari Payung Teduh justru sebagai momen baik untuk band.
"Ini bisa menjadi good thing kalau Payung Teduh pengen ganti genre gitu, secara, nyari suara la mas Is itu susah kan pasti. Ini bisa jadi langkah baru untuk Payung Teduh. Soalnya kalau mau stay di genre yang sama bisa jadi musiknya dibandingin sama saat masih ada Is, kalau vokalis barunya nanti nggak pas suaranya," kata Dwinada.
Namun, cabutnya Is nggak bikin fans serta-merta unfollow Payung Teduh, kok. "Gue malah jadi penasaran kelanjutan Payung Teduh dan manuver mereka selanjutnya," papar Nabyl
(DEWI/KIRAM)