Follow Us

4 Jenis Motif Kemeja Flannel Yang Mesti Kamu Tahu Sebelum Beli

Rizki Ramadan - Senin, 25 Desember 2017 | 05:45
Flannel
Rizki Ramadan

Flannel

Jauh sebelum lagu Smells Like Teen Spirit dan Actor Gregory Peck memikat penonton dalam setelan flannelnya, kain ini udah punya satu tujuan yang simpel, yaitu ngangetin!

Terbuat dari benang wol yang bersumber dari ternak beraneka ragam Domba di belahan dunia, Flannel muncul pertama kali di abad ke-17 yang diciptakan oleh Wels.

Kain ini mampu memberi erlindungan dari musim dingin yang basah dan berangin. Prancis menyebutnya dengan flanelle, sementara jerman menyebutnya Flanell.

CEK DONG MBLO: 4 Kegiatan Asik Agar Jadi Jomblo Produktif

Popularitas flannel udah melampaui zaman, kesenjangan sosial, bahkan jenis kelamin, dan sampai sekarang seakan nggak pernah tenggelam. Mulai dari tukang kayu, peternak, pekerja pabrik, petualang, sampai model terkenal menggunakan pakaian tersebut.

Alasan kenapa flannel nggak mengenal kata tren alias selalu jadi andalan, karena daya tahannya, keterjangkauan dan kehangatannya.

Di tanah Eropa, pabrik wol tumbuh di seluruh Inggris dan Prancis di abad 19. Di tahun 1889 seorang pengusaha, Hamilton Carhart sempat melihat kebutuhan flannel sangat tinggi sehingga ia meningkatkan penggunaan seragam cowok bagi para pekerja di Amerrka Serikat.

HARUS TAU: Nggak Nyangka! Penampilan Kiper Shaolin Soccer Ini Sekarang Bikin Pangling

Nah, pada perkembangannya, flannel punya banyak motif atau pattern. Bukan cuma kotak-kotak atau polis, flannnel juga muncul dengan motif unik seperti berikut ini. Yuk cek, 4 Motif Flannel yang Cowok Wajib Tahu! 1. Basic Flannel

Flannel berbeda dengan kemeja kotak-kotak atau tartan. Dasarnya, tartan adalah pola dari Skotlandia, sementara flannel merupakan jenis tekstil atau kain. Itu sebabnya, ada flannel yang polos.

Tartan atau plaid awalnya diidentifikasi sebagai pemberontakan dan kebebasan. Istilah tartan dalam sejarah tahun 1538, ketika King James V membelikan istrinya sebanyak tiga ells (satuan panjang pada masa itu) kain Heland Tartan. Pada 1587. Kain bermotif Tartan khusunya yang berwarna putih, hitam dan hijau jadi tradisi untuk dikenakan pada waktu berburu.

2. Tribal pattern

Belakangan, motif tribal ini dikenal sebagai hippies style dan sempat jadi tren buat para remaja urban.

Tribal identik dengan motif kesukuan macam gambar rusa, pohon, dan lainnya. Dalam suku Indian, Tribal menonjolkan corak etnik dan berbagai corak pakaian dari suku di dunia, seperti Tibet, india dan Afrika.

Motif Tribal munculdari perempuan Afrika bernama Rhululu. Mereka mengecat tubuh bermotif tribal dan memakai turban di kepala. Jumlah motif Tribal dan ukuran tinggi turban akan menandakan derajat seseorang.

5 Gaya Rambut Yang Cocok Untuk Cowok Rambut Tipis

3. Floral Pattern

Di Indonesia motif floral mungkin lebih melekat pada kain batik. Pada dasarnya motif yang meniru gambar tumbuhan indah ini bisa dibilang motif yang cukup tua. Pakaian bermotif floral juga popular di Hawaii sebagai pakaian pantai. Beragam jenis tumbuhan tropis dijiplak pada pakaian.

Awalnya, motif flowery ini jadi motif yang paling anti dipakai sama cowok. Namun sejak Kurt Cobain mengenakan flannel dengan motif bunga untuk sebuah majalah di tahun 1993, motif ini justru menjadi tren yang ditiru banyak orang.

4. Stripped

Motif garis/ striped awalnya muncul pada bahan kaos yang dibuat pada 1858 sebagai bagian dari Undang-Undang Perancis yang bernama The Navy and White Striped bagian dari pakaian ankatan laut dan putih Perancis di Brittany.

Motif striped atau garis sangat menentukan bentuk kontur tubuh seseorang. Warna, garis, bentuk, dan tekstur dipadu-padankan dengan gaya yang berbeda, maka bakal memunculkan style fashion yang berbeda juga. Itu sebabnya motif striped bisa dibilang cukup fleksibel untuk gaya yang santai atau formal.

(Penulis: Meryam Zahida)

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

Latest