HAI-ONLINE.COM – Namanya mungkin nggak setenar Pramugari, Co-Pilot, atau Pilot. Karena itu jugalah, makanya nggak heran kalau sebagian besar teman-teman kita bakal menjawab pengen jadi Pilot saat ditanya tentang cita-citanya setelah lulus sekolah.
Namun, beberapa tahun belakangan, namanya mulai ramai diperbincangkan. Nggak tanggung-tanggung, hampir seluruh pemberitaan di berbagai media di Indonesia mulai membahas soal jabatan Flight Operations Officer (FOO). Maklum, FOO punya keterkaitan dengan peristiwa jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 di perairan Selat Karimata, Minggu (28/12/2014) lalu.
Terus FOO, tuh, apa? Kerjaannya ngapain? Hubungannya dengan pesawat terbang apa?
Nggak salah kalau pertanyaan kayak gitu bakal terbesit di kepala kita gara-gara mendengar nama asing kayak FOO, di dunia penerbangan. Nyatanya, meski asing dan nggak begitu tenar, FOO punya peran cukup penting dalam perjalanan sebuah pesawat terbang. Nggak percaya?
“Jadi gini, FOO, akan melaksanakan tugas mulai dari menghitung performance pesawat untuk menentukan batasan berat pada saat lepas landas dan mendarat, menghitung pembakaran bahan bakar, menganalisa cuaca di bandara keberangkatan, sampai merencanakan rute penerbangan,” ujar Fredy Setyo Nugroho.
(BACA: Red Bull Rampage, Balap Sepeda Khusus Orang Gila!)
Gampangnya, FOO ini merupakan orang yang bertugas dalam hal operasional pesawat, baik itu sebelum lepas landas, terbang, sampai mendarat di bandara tujuan. Intinya, sebelum terbang, pilot harus mendapatkan izin dari si FOO. Wih!
Peran Super Penting
Lebih lanjut, cowok yang kini sedang berjuang untuk mendapatkan lisensi FOO untuk pesawat Airbus ini menambahkan bahwa dalam pekerjaannya, FOO akan berkaitan erat dengan yang namanya matematika.
Maklum, untuk menghitung berat pesawat, kapasitas bahan bakar, sampai menentukan ketinggian dan kecepatan pesawat dibutuhkan perhitungan yang cukup rumit. Nah, pekerjaannya bertambah rumit saat FOO dituntut untuk melakukan perhitungan dalam waktu kurang dari 30 menit!
“Sebelum terbang, FOO akan melakukan briefing dengan si Pilot. Nah, karena adanya jadwal penerbangan yang ketat, perhitungan paling lama hanya 20 menit. Meskipun ada software untuk membantu pekerjaan, kita juga dituntut untuk bisa berhitung manual. Nah, setelah dapat semua data yang dibutuhkan, baru kita bisa ketemu Pilot untuk memberikan semacam izin terbang,” lanjut cowok kelahiran 27 Mei 1991 silam.
Cowok yang akrab disapa Fredy menambahkan bahwa tiap FOO, umumnya memiliki jam kerja hanya 8 jam dalam sehari. Nah, seandainya lembur, dia hanya diperbolehkan bekerja selama 10 jam.