Beberapa waktu lalu sempat viral dua remaja SMP berasal dari Baturaja, Sumatera Selatan menikah di usia 15 tahun.
Pasangan bernama Muhammad Fitrah Rizky dan Amanda Safitri memutuskan menikah pada 17 Mei 2017 lalu.
Pernikahan tersebut menjadi viral di media sosial dan menimbulkan berbagai respon.
Kebanyakan netizen merespon soal kepantasan nikah muda. Well, pada dasarnya menikah bukanlah perkara mudah guys. Jangan dikata, menikah cuma urusan pacaran tapi halal. Dibutuhkan komitmen yang kuat agar pernikahan lo nggak sekadar main-main!
Dilansir dari Kompas.com, Koordinator komunikasi dan advokasi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Frenia Nababan mengatakan, perlu membedah lebih dahulu soal ajakan nikah muda, antara lain soal batasan umur.
“Kalau mendorong nikah di usia di bawah 18 tahun kan sama kaya perkawinan anak, dan itu menjadi ironi. Di satu sisi kita kampanye kekerasan seksual pada anak, tapi kekerasan seksual anak (seakan) diperbolehkan dalam pernikahan. Padahal undang-undang mewajibkan orangtua lindungi anak-anak dari kekerasan seksual,” kata Frenia.
Meskipun nggak terang-terangan melarang pernikahan usia muda, banyak hal yang harus dipikirkan antara lain kesehatan reproduksi, mengurus rumah tangga, hingga mengasuh anak.
“Misalnya, kalau (melahirkan) di bawah usia 20 tahun, resiko kematian ibu bisa 5 sampai 7 kali lebih besar karena ketidaksiapan organ reproduksinya,” kata dia.
Selain itu karena usia anak yang terbilang muda dan belum punya kemampuan finansial yang cukup untuk mengurus rumah tangga dan mengasuh anak. Ya kan?
"Ada risiko anak-anak mereka tidak terurus karena pekerjaan yang dimiliki orangtua tidak mendukung. Pada akhirnya, mereka akan kembali pada orangtua atau mertua, bukan membangun rumah tangga sendiri," ujar Frenia.
FYI nih guys, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, terjadi 40 perceraian setiap satu jam. Hal tersebut berbanding lurus dengan tren menikah di usia muda lho.
Selain itu bisa dipastikan dalam berumah tangga akan ada masalah yang tak bisa dihindari.
Secara psikologis juga, anak yang belum matang kedewasaannya akan cenderung labil dan sulit untuk menyatukan pikiran guys demi mencapai solusi.
“Informasi soal apa yang terjadi dalam pernikahan itu tak pernah lengkap (tersampaikan pada anak) hanya yang indah-indahnya aja,” kata Frenia.
Gimana guys, masih tertarik dengan nikah muda? Nah, sebaiknya dipikirkan bener-bener ya sebelum nikah. Karena menikah nggak semudah membalikkan telapak tangan guys! (Agung)