Beberapa aturan telah diterapkan, seperti nggak boleh duduk di stupa, memanjat dinding, menginjat stupa dan sebagainya. Papan peringatan juga sudah dipasang di banyak titik, ditambah petugas yang rutin beroperasi.
"Tapi masih banyak pengunjung yang mengabaikan dan mencuri-curi kesempatan untuk melanggar peringatan itu. Kami terus memikirkan, bagaimana cara antisipasi yang paling efektif, supaya nggak terjadi pelanggaran-pelanggaram ketertiban," katanya.
Pak Marsis nggak menampik ada beberapa faktor yang menjadi kendala pengaturan para pengunjung saat berada di atas candi Borobudur. Salah satunya, jumlah petugas yang nggak sebanding dengan banyaknya pengunjung. Minimnya pengawasan menjadi peluang pengunjung untuk melakukan pelanggaran.
"Jumlahnya nggak sebanding dengan banyaknya pengunjung dan luas wilayah yang harus diawasi. Kami akan lakukan pembenahan dan mungkin salah satu alternatif solusinya dengan menambah petugas," ucap beliau.
Nah, kalo udah kaya gini, lebih baik balik lagi kesadaran kita untuk menjaga tempat-tempat wisata di manapun, sih. Nggak mau disebut perusak, dong?
Artikel ini pertama kali ditayangkan di Kompas.com, dengan judul artikel Viral, Foto Seorang Pria Memanjat Candi Borobudur untuk Selfie