Selama bulan Ramadan, umat Islam tentunya mesti melaksanakan salah satu kewajiban agamanya, yakni berpuasa.
Nah, selama melakukan ibadah puasa, para Muslim mesti memulainya saat adzan subuh berkumandang, dan mengakhirinya (berbuka puasa) saat matahari terbenam atau adzam maghrib.
Dengan ketetapan demikian, tentunya durasi berpuasa di berbagai belahan dunia juga bisa bervariasi, tergantung kapan momen matahari terbit dan terbenam di negara tersebut.
Sebagaimana dilansir oleh Al Jazeera, tahun lalu misalnya, waktu berpuasa di seluruh dunia berada di kisaran 11 sampai 22 jam per hari. Sementara di tahun ini, waktu berpuasa bervariasi dari 10 jam di Chili, sampai 21 jam di Greenland.
Di Indonesia sendiri, kita mesti berpuasa sekitar 13 jam, namun di beberapa negara lainnya, ada pula umat Islam yang mesti berpuasa selama lebih dari 20 jam, lho.
Di Greenland, ibadah puasa dilakukan selama 21 jam, diperkirakan mulai pada pukul 2:16 pagi, dan berakhir pada pukul 23:14. Di Oslo, Norwegia, umat Islam mesti berpuasa selama 20 jam, yakni mulai pukul 2:24 pagi, sampai 22:15. Di Finlandia juga nggak jauh beda. Di sana, umat Islam berpuasa sejak pukul 2:26 pagi, sampai 22:24.
Sementara di Stockholm, Swedia, puasa dilaksanakan sejak pukul 1:57 pagi, sampai 21:39, atau berdurasi sekitar 19.5 jam per harinya.
Data-data yang HAI lansir dari situs Al Jazeera ini tentunya merupakan kisaran waktu yang masih bisa berubah setiap harinya. Namun, melihat fakta bahwa ada banyak umat Islam di negara lain yang berpuasa sekian lamanya dalam satu hari, kira-kira, kita-kita yang melaksanakan ibadah puasa ini, masih kuat nggak, buat nggak ngebatalin puasa selama bulan Ramadan ini?