12 Mei kemarin, Burgerkil merayakan ulang tahun. 22 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk sebuah band bisa bertahan dan terus berkarya, jika dibuat perumpamaan, mungkin hanya 1 dari 1000 band yang bisa melakukan itu, langka, bos! Nah, Burgerkill adalah salah satu di antara band langka yang bisa melakukannya dan terus aktif hingga detik ini.
Meski udah gonta-ganti personel, pesona Vicky (vokal), Ebenz (gitar), Agung (gitar), Ramdan (bas), dan Putra (drum) masih belum bisa tergeser. Beberapa waktu lalu, HAI pernah nanya rahasia eksisnya Burgerkill. Nah berikut ini, 3 rahasia Burgerkill bisa terus eksis hingga di usia mereka yang telah menginjak 22 tahun.
1. Terus berkreasi
Berbagai macam kondisi telah dirasakan oleh para punggawa Burgerkill selama 22 tahun berkarier di industrik musik. Pahit dan manis telah mereka rasakan. Sebelum mendapat buah kesuksesan sekarang, tentu saja banyak hal pahit yang dihadapi. Intinya, sepahit apapun kondisi yang mereka rasakan, terus berkarya adalah kunci mereka bisa bertahan.
“Jangan takut salah, jangan takut jelek, karena itu proses, hanya 1 dari 1000 band yang bisa langsung sukses dari 1 album. Nggak usah patah semangat, berkarya terus. Setiap band pasti punya sense, lakukan yang terbaik, biar musik yang berbicara,” kata Ebenz.
2. Merdeka Dalam Berkarya
Salah satu keuntungan kita dalam mulai berkarir sebagai musisi saat inidibanding dengan era Ebenz cs.adalah banyak media promosi yang bisa kita gunakan sekarang. Tentu aja ini jauh berbeda dibanding pada era 90-an ketika Burgerkill memulai kariernya.Tapi, semudah apapun cara berpromosi, nggak akan berarti jika kita nggak “merdeka” dalam berkarya.
“Sekarang tinggal niat aja kalau niat mau main musik. Mau money oriented atau gimana, kalau menurut saya bikin musik yang bagus, kalau bisa berkarya secara merdeka, bisa bikin apa aja, tinggal nunggu hasilnya aja, uang dan kesuksesan bakal ngikutin,” kata Vicky.
3. Jago Nggak Cukup, Jangan Manja
Terakhir, apapun harapan yang diinginkan, kalau udah serius bermusik, jangan pernah males. Sejago apapun skill kalian dalam bermusik, menurut Burgerkill, itu aja nggak cukup.
“Kalau band aktif, pasti bakal ketemu pihak yang aktif juga, BK sampai hari ini masih kaya gitu, harus cape, jangan manja. Kami main di Australia, Eropa, nggak asal dateng tiba-tiba, kami macul terus. Kalau pemikiran band-band zaman dulu, lo jago (skill) pasti sukses, kalau sekarang, jago nggak cukup.” kata Abah Andris, mantan drummer Burgerkill, saat ditemui tahun 2015 lalu.