Jelang kemunculan sekuel kedelapan dari film yang populer dengan mobil-mobil cepat dan kece “The Fate of The Furious”, salah satu perusahaan asuransi asal Inggris, Insure The Gap, mengungkap total biaya kerusakan yang dihabiskan untuk membuat seri sebelumnya atau ketujuh.
Mengutip Carscoops, Jumat (31/3), angka yang dirilis, jauh berbeda dari yang pernah diberitakan pada 2015 lalu, bahkan hampir dua kali lipat lebih besar. Perusahaan tersebut menunjukkan jumlah mencapai 419.446.917 poundsterling atau Rp 7 triliunan.
Angka tersebut termasuk gedung-gedung yang rusak dan dihancurkan. Dari rincian yang disakalon perusahaan, ada senggaknya 169 mobil biasa yang dirusak, 142 hancur, dan 37 mobil "special" harus dikorbankan, termasuk Lykan Hypersport, yang banderol harga per unitnya mencapai 3,4 juta dolar AS atau Rp 45,3 miliar.
kalo mengingat-ingat, memang sekuel ketujuh dari seri "Fast & Furious" tersebut sudah melompat jauh dari seri pertama film ini pada 2001 lalu. Di mana bukan hanya memamerkan mobil super yang dipacu gila-gilaan, tapi juga dipadu dengan genre action, yang banjir ledakan dan tembakan.
Berita yang beredar pada 2015 lalu, total produksi disebut hanya 250 juta dolar AS atau hanya Rp 3,3 triliun. Namun, setelah dirinci lebih dalam oleh Insure The Gap, ternyata angkanya mencapai Rp 7 triliun.
Terkait seri terbarunya, The Fate of the Furious, video trailernya sudah beredar di dunia maya, dan akan tampil perdana pada 14 April 2017. (Kompas.com)