Film Beauty and The Beast versi live-action baru aja tayang di bioskop Indonesia. Versi yang satu ini adalah adaptasi dari animasinya yang udah jadi salah satu cerita klasik Disney. Tapi tahukah kamu kalo film ini sebenernya terinspirasi dari kisah nyata yang beneran ada?
Penulis original kisah Beauty and the Beast asal Prancis, Gabrielle-Suzanne de Villeneuve, menuliskan kisah ini berdasarkan pada cerita dua pasangan kekasih, Gonsalvus dan Catherine. Gabrielle nulis kisah keduanya dengan judul berbahasa Prancis, La Belle et La Bete pada tahun 1740.
Sosok yang jadi inspirasi, Petrus Gonsalvus, lahir pada tahun 1537 di Tenerife, Spanyol, dan punya hypertrichosis, kondisi di mana pertumbuhan rambut lebih aktif di seluruh tubuh. Kondisi mutasi genetik yang langka ini pada zaman dulu sering disebut dengan istilah werewolf syndrome. Gonsalvus sendiri juga tercatat sebagai orang pertama yang terdokumentasi mengalami sindrom ini di daratan Eropa.
Kisah keduanya sebenernya cukup mengharukan. Ketika itu, Gonsalvus, layaknya cowok yang hidup di abad ke-16, belom pernah bertemu dan bertatap muka secara langsung dengan sang pengantin cewek ketika akan melangsungkan pernikahan. Tradisi yang telah berjalan di kalangan istana ini emang sering bikin banyak anggota kerajaan yang akan nikah jadi panik dan nggak punya pilihan lain selain mengikutinya.
Dengan kondisi medis yang sedikit berbeda, sang pengantin cewek, Catherine pun langsung tersentak dan kaget ketika pertama kali ngeliat calon suaminya. Ketika itu, Gonsalvus melihat reaksi Catherine yang tampak takut dan bergetar layaknya melihat seorang monster.
Tuh, satu bukti lagi kalo cinta nggak cuma modal tampang doang bro!