Follow Us

Siapapun Pasti Pengen ke Raja Ampat. Tapi Udah Pada Tau Sejarah Nama Raja Ampat Belom?

- Sabtu, 25 Maret 2017 | 10:30
Gini, nih, penampilan laguna Pulau Rufas dilihat dari puncak bukit karst pada Senin (1/6/2016).
Hai Online

Gini, nih, penampilan laguna Pulau Rufas dilihat dari puncak bukit karst pada Senin (1/6/2016).

Zaman sekarang, siapa, sih, yang nggak tau kawasan Raja Ampat?

Yap, buat para traveler dan atau siapapun yang doyan liburan dan mengeksplor tempat baru, destinasi satu ini pasti jadi impian yang suatu saat harus diwujudkan. Dan buat para awam, Raja Ampat semakin terkenal ketika kemarin sering disorot setelah kejadian kerusakan terumbu karang. Duh!

Salah satu wilayah kepulauan di Provinsi Papua Barat ini emang terkenal karena kekayaan wisata baharinya. Namun, selain keindahan alam bawah lautnya, Raja Ampat juga menarik buat ditelisik dari sisi sejarah, lho. Misalnya, soal asal-usul nama Raja Ampat. Udah ada yang tau jawabannya belom?

Dilansir dari laman Kompas.com, rupanya diketahui kalo nggak ada catatan sejarah yang baku soal asal-usul terbentuknya nama Raja Ampat ini. Bahkan, ada sejumlah versi yang sampe sekarang belom diketahui kebenarannya. Dan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Yusdi N Lamatenggo pun membenarkan soal keragaman versi tentang sejarah nama Raja Ampat ini.

"Tiap daerah punya versi sendiri. Kalau ditanya mana yang paling benar? Ya kita nggak tahu mana yang paling benar. Itu terus berkembang," kata Yusdi saat ditemui di Waisai, Kabupaten Raja Ampat, beberapa waktu lalu oleh tim Kompas.com.

Salah satu versi yang konon paling banyak diketahui masyarakat adalah, nama Raja Ampat nggak lepas dari kisah para raja dari empat pulau terbesar, yakni Waigeo, Salawati, Misool dan Batanta. Pimpinan di tiap gugusan pulau itulah yang menjadi awal nama Raja Ampat.

"Ada versi, secara pemerintahan dulu di sini wilayah (Kesultanan) Tidore, jadi di sini dibentuk empat pimpinan pulau besar. Waigeo, Salawati, Batanta, Misool, masing-masing punya pimpinan," ujarnya.

Yusdi melanjutkan, dari segi legenda masyarakat hingga saat ini, ada juga yang ngeyakinin kalo Raja Ampat berasal dari seorang wanita yang menemukan tujuh telur, di mana empat di antaranya menetas menjadi pangeran dan menguasai empat pulau terbesar di daerah tersebut.

"Tapi ada yang cerita legenda tentang penemuan tujuh telur di Wawiai kemudian menetas empat (menjadi raja). Satu menjadi batu dan satu telur menjadi hantu," tuturnya.

Nah, bukan cuma Yusdi, Wakil Bupati Raja Ampat, Manuel Piter Urbinas, pun ngaku kalo dia sendiri nggak begitu tahu soal asal-usul nama Raja Ampat.

"Bagi saya nama tidak menjadi masalah, kita hanya fokus apa yang bisa lakukan untuk Raja Ampat. Literatur sejarah yang semua dipercayai. Biarlah itu jadi kekayaan sejarah masyarakat," jelasnya.

(sumber: Kompas.com)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest