Follow Us

Single Baru Cupumanik Syair Manunggal Bicara Tentang Tuhan

- Jumat, 18 November 2016 | 07:30
Cupumanik
Hai Online

Cupumanik

Adi Tamtomo menjelaskan, “Berdasarkan obrolan awal dengan Che, gue setuju dengan ide besar video musik Syair Manunggal. Bahwa videonya nanti perlu menampilkan keindahan alam, keindahan ciptaan Tuhan dan menampilkan ambience yang tenang, damai dan sejuk,”

“Berangkat dari ide besar itu, gue berusaha membuat storyline berdasarkan pemahaman lirik yang gue tangkep, tapi bukan memaknai teks demi teks, melainkan secara keseluruhan. Setelah storyline jadi, gue share ke Chicco dan dia setuju. Setelah itu gue buat matrix board atau shootingboard-nya” tambah Adi, panjang lebar.

Chicco Desmaykho menambahkan pendapatnya, “Melalui proses pre-production interview yang mendalam dengan Che mengenai makna lagu Syair Manunggal, dan hobby gue yang memang senang memperhatikan alam, konsep video clip Syair Manunggal yang akan digarap ini terasa seperti jodoh, yang akhirnya dipertemukan,” tuturnya.

Video Clip ‘Syair Manunggal’ merupakan video clip yang sangat berbeda dari video yang pernah digarap dan dirilis Cupumanik. Adi Tamtomo dengan detail menjelaskan:

“Alur cerita video dibuka dengan detail kehidupan flora fauna ciptaan Tuhan. Lanjut dengan citra personil Cupumanik dengan low exposure hingga mendekati silhouette, karena menurut gue, band Cupumanik sudah bukan di tahap pengenalan atau branding, jadi tidak perlu visual wajah personil Cupumanik: Che (vokal), Iyak (bas), Eski (gitar) dan Dony (drum) terlalu diexpose. Langkah kaki personil yang ditampilkan, itu menggambarkan masing-masing individu punya cara atau jalan sendiri dalam mencari Tuhan dan kedamaian pribadinya,” Bilang Adi.

Hingga akhirnya para personil bertemu dan berjalan di jalan yang sama untuk mencapai tujuan yang sama. Chicco menambahkan: “Scene by scene video clip ini diambil dengan berbagai tehnik shooting macro, panorama dan aeriel cinematography, guna memvisualisasikan simbol-simbol kehadiran sang misteri untuk dirasakan. Simbolisasi itu diperlihatkan melalui berbagai bentuk kehidupan mahluk dan keindahan alam ciptaan-Nya, dari skala terkecil hingga terbesar yang hidup dan membaur menjadi satu,” jelasnya.

Lokasi video pengambilan gambar adalah di Situ Patenggang Bandung. Lokasi itu direkomendasikan oleh Chicco. Berdasarkan rekomendasi itu, Adi dan Chicco melakukan survey ke Rancaupas Ciwidey dan Situ Patenggang. Setelah melihat dua lokasi itu, barulah mereka setuju untuk memilih Situ Patenggang, dengan pertimbangan di sana lebih banyak spot.

Adi Tamtomo saat syuting memakai tehnik macro angle, karena dia ingin memperlihatkan extreme close-up beberapa contoh mahluk hidup seperti lalat, lumut, bunga, hingga serangga. Tehnik macro angle berhasil memperlihatkan objek-objek itu secara detail, agar bisa menunjukkan bagaimana Tuhan begitu sangat detail, cantik dan sempurna dalam menciptakan mahluk dan kehidupan di Dunia ini.

Tidak ada satu pun aliran teologi dalam agama yang dapat mentransformasikan imajinasi setiap orang tentang Tuhan, dan mewujudkannya ke dalam suatu bentuk pemikiran yang disepakati. Karena itu eksekusi video yang mendekati adalah menangkap fenomena alam sekitar. Merenungi ciptaan-Nya, agar sang Mutlak tidak sekedar dipercaya dan diimani, tetapi juga dihayati dan dihidupi.

Sehingga pada gilirannya setiap dari kita bisa menemukan suatu formula sendiri cara berteologi. Selamat menyaksikan videonya, selamat berimajinasi.

“Pengetahuan terbakar dalam makrifat. Dan makrifat terbakar dalam ketertegunan. Selamat tertegun,” pungkas Che, dalam mengakhiri cerita tentang Syair Manunggal ini.

Halaman Selanjutnya

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest