Kalo orang pinter itu masih kamu anggep orang yang kutu buku dan belajar melulu, mungkin sekarang udah saatnya kamu mengubah cara pandang kamu. Pasalnya, ada banyak, kok, pelajar yang hidupnya nggak 100% buat belajar terus, tapi bisa meraih prestasi yang membanggakan. Eits, nggak percaya? Beberapa pelajar dari SMA Negeri 3 Yogyakarta ini contohnya!
Namanya Salsabila Eka dan Bunga Vareilia atau yang akrab disapa Echa dan Alel. Mereka berdua bukan tipe siswa yang kerjaannya nongkrong di perpustakaan atau sibuk memelajari jurnal. Tapi, mereka berdua berhasil menjadi salah satu dari 25 finalis Toyota Eco Youth 10 dengan ide inovasinya yang keren, yakni “Pemanfaatan Limbah Udang Untuk ‘Pengaman’ Limbah Batik”.
“Haha, enggak (kutu buku), kok, kak. Kami malah jarang banget ke perpus. Kalau weekend gitu, sering juga, sih, nongkrong sama Echa, terus sama temen-temen yang lain juga. Main ke mana, ngumpul, jalan,” aku Alel seraya tertawa ketika ditemui di sekolahnya, SMAN 3 Yogyakarta, Selasa (4/10) lalu.
“Seringnya ke tempat makan sih. Tempat makannya beda-beda ngikutin mana yang paling baru sama enak,” sambung Echa.
Namun sebagai pelajar yang suka mencoba hal-hal baru, Echa dan Alel pun nggak ketinggalan mencoba hal-hal yang positif. Lewat eksperimen dan dibantu hasil penelitiannya terhadap manfaat limbah udang, mereka pun berhasil menelurkan proyek yang bermanfaat buat lingkungan. Hingga kini, penelitian dan persiapan proyek mereka untuk menghadapi tahap selanjutnya dari Toyota Eco Youth 10 pun masih dilakukan.Selain dua cewek manis tadi, ada juga Krishna Patria yang nggak lain adalah temen main dari Alel dan Echa. Cowok yang cukup aktif di berbagai ekstrakurikuler di sekolahnya, kayak cheers, dance, dan teater ini ternyata juga getol mengejar prestasi akademis. Tapi, tetep nggak kuper alias kurang pergaulan, tuh!
“Main, ya, main aja, sama mereka (Alel dan Echa, RED). Tapi iya Alhamdullilah, sih, kemarin kelas XI juara 1, dua semester. Terus untungnya banget, sempat menang olimpiade bahasa Jerman juga, menang tingkat provinsi,” ujar Krishna yang sama sekali nggak kelihatan sombong waktu ditanya-tanya soal prestasinya.
Ditanya soal cara belajar, mereka pun bilang kalau yang penting bagi waktunya pas. Belajar iya, main juga nggak apa-apa. Mencoba hal-hal baru boleh, tapi yang positif-positif aja.
Salut!