Sarah Suhada: Pelajar Surabaya Bersuara Seindah Raisa

Syarifa Fatimatu Zahra, atau yang lebih dikenal dengan Sarah Suhada adalah penyanyi solo wanita yang membawa aliran fusion. Ciri khas jazzy dan suara serak menjadi daya tarik penyanyi berusia 17 tahun ini.

Muda, berkarya, cantik dan berbakat membuat cewek satu ini disenangi. udah gitu, sejak kecil Sarah sudah suka mulai nyemplung ke dunia musik.

"Dari kecil udah suka nyanyi dan main piano. Waktu kecil kalo denger suara jinggle iklan di TV aku langsung mainin deh di piano.

Dari situ mama papa udah tau kalo aku ada bakat di musik, mereka ngedukung banget akhirnya aku di ikutin kursus musik." ujar cewek yang suaranya sering disebut seindah Raisa ini.

Sukses mengeluarkan single berjudul Mentari dan telah dirilis dua tahun lalu, 8 Oktober 2014, mampu membuat namanya semakin terkenal di kota pahlawan itu.

Manggung di pensi satu ke pensi lainnya membuat namanya semakin terkenal hingga Jakarta. Kira-kira siapa ya referensi bermusik nya Sarah?

Ia mengungkapkan bahwa genre favorite nya adalah jazz,walaupun tidak memungkiri aliran RnB atau Soul juga menjadi list kesukaannya.

Dari dalam negeri Sarah sangat suka dengan Teza Sumendra & Eva Celia. Menurutnya selain masih mudah mereka memiliki kualitas suara yang khas alias unik sehingga mampu menarik perhatian perempuan satu ini.

O ya, Sarah tuh masih seumuran kita, lho. Menjalankan rutinitas sekolah adalah kewajiban cewek berlesung pipit ini, namun terus berkarya lewat suara emas nya menjadi tanggung jawab setelah ia pulang dari menuntut ilmu.

Sekolah adalah prioritas utamanya, ia mengungkapkan bahwa selama masih waktunya bersekolah ia tidak pernah mau merima job. "Aku lebih seneng ambil kerjaan di weekend aja, sih, soalnya kalau pulang sekolah kosekuensinya pas ada PR aku harus SKS (Sistem Kebut Semalam, RED) banget. Hehe," katanya.

Untuk mengatasi kegiatan yang numpuk antara sekolah dan karir nya dalam bernyanyi, Sarah selalu menerapkan skala prioritas,hidup sehat dan olah raga yang teratur.

Tiga komponen itu menjadi tombak utama ketika kegiatannya menumpuk.