Apa yang membuat seseorang layak menyandang “gelar” rapper?
Di negara asalnya pun, ukurannya cuma satu. Penampilan live. Karena rekaman selalu bisa direkayasa dengan teknologi masa kini. Kehabisan nafas, atau nggak bisa menguasai panggung, jelas bukan kriteria seorang rapper andal. Bahkan kultur hip hop yang menjadikan emceeing (rapping) sebagai salah satu unsurnya, punya tradisi freestyle rap yang spontan tanpa hafalan.
Rich Chigga adalah salah satu the next best thing di skena hip hop lokal. Videonya bahkan sudah dikomen positif sama artis hip hop sekaliber Wu Tang Clan. Tentunya baru dari sisi video klip Dat $tick yang melambungkan namanya itu. Ketika tulisan ini ditulis, udah lebih dari 16 juta viewers menyaksikan official video Dat $tick milik Rich Chigga di channel YouTube-nya. Makanya, nggak mengherankan, ketika cowok ini tampil di We The Fest 2016 hari pertama Sabtu (13/8) lalu, udah banyak banget yang nunggu aksi panggung keduanya.
Tapi jalan masih panjang untuk rapper muda ini. Terutama ketika tampil live.
“Gue nonton dia waktu manggung di WTF kemarin. Of course pas dia bawain Dat $tick semua yang nonton gone crazy. Tapi yang gue perhatiin, kadang dia entah kehabisan nafas atau nggak hafal di lagu-lagu lainnya, he often stop rapping di verse yang seharusnya dia nge-rap. Jadi, yang kedengeran adalah vokal dari lagu aslinya. Pas Crank Dat Soulja Boy juga banyakan shout aja. Tapi, mungkin ini panggung besar pertamanya, so, it’s a process. Dia harus lebih sering tampil dan melatih agar lebih stabil saat live. Karena, orang dateng ke konser itu untuk menyaksikan sang bintang tampil live. Kalo mereka denger biasa-biasa aja, at the end of the day, they will talk bad,” tutur Yacko, kepada HAI, ketika kami minta komentarnya tentang penampilan Rich Chigga.
Lebih lanjut, cewek yang merilis full album perdananya, Refleksi, pada 2006 itu menuturkan, buat jadi rapper sejati, udah pasti konsisten nge-rap, nulis lirik sendiri, asah flow dan knowledge, good with words, bikin karya, dan aktif di movement adalah sebuah keharusan.
“Kalo kata KRS One, hop is a movement where you can’t just observe a hop, you gotta hop on it," tambah Yacko.
Kritik Yacko akan penampilan Rich Chigga bukan berarti dia menutup mata bahwa cowok muda ini nggak punya talenta sama sekali. Justru, tanpa jaim sedikit pun, Yacko menganggap kalo Rich Chigga layak untuk menjadi idola baru.
“Rich Chigga jadi idola baru? Why Not? Dia berhasil gone viral with his flow dan tas pinggangnya. He’s a funny dude! Mungkin kalo dia gak dressed up like that, Dat $tick nggak akan seviral ini sih. Tapi harus diakui, flow-nya oke punya. Potensi dia ke depannya bagus menurut gue, asal dia bisa maintain what he’s doing and be funny, he can inspire more and more Indonesian rappers to go international. Saran gue sih, keep being a funny dude and release more and more songs. But, please work on your live performances too. Haha...,” tambah Yacko.
HAI juga turut menjadi saksi aksi panggung yang tentu aja bakal jadi catatan penting karir Brian Imanuel sebagai sosok Rich Chigga di festival musik “wangi” itu. Setelah menyaksikan aksinya, kami menulis review tentang aksi panggung cowok kelahiran 3 September 1999 tersebut.
Ada dua tulisan tentang aksi Rich Chigga dalam aksinya di WTF hari itu, yang pertama adalah cerita tentang bagaimana aksinya sukses membuat cewek histeris, dan yang kedua adalah alasan Rich Chigga disebut Overrated .
Begitu artikel kedua “disundul”, reaksinya jauh melebih artikel review yang pertama. Respon yang muncul dari tulisan itu cepat bermunculan, bisa dilihat dan dibuktiin sendiri dari kolom komentar. Seperti apa responnya, tentu bisa dilihat sendiri di kolom artikel tersebut.