Guru les dari sekolah diandalkan untuk menghadapi tugas dan ujian sekolah. katanya, sih, gitu. Padahal, pengakuan sejumlah siswa kepada HAI, ulah guru ngobyek ini bikin siswa kapok!
Dari survei kru HAI ke 100 siswa SMA di berbagai kota, hasilnya menarik, ternyata kebanyakan dari mereka setuju-setuju saja tuh dengan guru yang membuka bimbingan belajar (bimbel) tambahan.
Setidaknya ada 74 persen yang bilang setuju ada guru yang buka les berbayar tersebut. Belum lagi, setelah ditanya kemudian, mereka sepakat juga kalau materi di tempat bimbel di luar jam pelajaran sekolah itu lebih terasa manfaatnya.
Lebih dari setengah responden setuju dan mengakuinya.
Kalau dilihat dari fakta lapangan, aktivitas les tambahan di sekolah Maul misalnya, para peserta bimbel mengaku ikutan kelas dari guru sekolah ngobyek itu lantaran mereka takut sendiri sama tugas dan ulangan yang diberikan guru tersebut.
Di sekolahnya Maul, tiap bab habis dibahas, maka si guru bakal memberikan tugas berisi 30-60 nomor soal. Udah gitu, sistem ulangannya adalah tiap murid diminta maju ke depan kelas dan mengerjakan langsung satu soal yang dipilihnya secara acak. Nggak salah dengan latihan soal yang dikerjakan di depan kelas tersebut, toh itu bisa membangun kepercayaan diri siswa.
Hanya saja, soal yang diberikan guru secara acak itu, seringnya sudah lebih dulu dibocorkan ke siswa yang ikut lesnya, sementara yang tidak, mereka bakal kesusahan dengan sendirinya.
Kapok ikutan!
Dari itu ada pengakuan beberapa siswa yang sempat ikutan les tambahan dari guru ngobyek di luar kelas. Mereka mengaku kalai manfaat ikut les memang ada tapi engan sistem perjanjian mengatrol nilai siswa, rasanya manffat itu bakal drasakan dalam ja gka pendek saja.
Terbukti, ketika sudah masuk kelas XII, beberapa siswa merasa kapok ikutan sehingga belakangan memilih untuk cabut duluan. Terus, mereka pun pindah ke bimbingan belajar umum yang menjanjikan untuk bisa menyelesaikan masalah/soal-soal ujian untuk persiapan ujian nasional dan atau seleksi masuk perguruan tinggi negeri yang lebih komprehensif.