Follow Us

Kamu Bisa Perangi Kejahatan Cuma Dengan Parfum!

Afra Augesti - Kamis, 25 Agustus 2016 | 11:55
wewangian parfum bisa menjadi alat yang berguna dalam kasus-kasus yang melibatkan kontak fisik, seperti kekerasan seksual. (AP/BBC Indonesia)
Afra Augesti

wewangian parfum bisa menjadi alat yang berguna dalam kasus-kasus yang melibatkan kontak fisik, seperti kekerasan seksual. (AP/BBC Indonesia)

Guys, sebagai lelaki sejati, wangi itu perlu. Lo kudu pintar menjaga penampilan agar tetap segar dan nggak ninggalin bau nggak sedap, alias bau badan. Kan nggak banget, ya? Apa lagi kalau lo mau ngapel cewek lo atau pergi hang out bareng kawan-kawan lo, yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai pacar atau gebetan lo ilfill karena nyium aroma nggak sedap dari badan lo, ya. Nah, selain berfungsi sebagai penyegar badan, ternyata parfum mempunyai fungsi vital lainnya, loh. Yak, sebagai “senjata”!

Seperti yang dituliskan di BBC Indonesia, aroma parfum bisa memerangi kejahatan, guys.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa komponen-komponen kimia dari aroma parfum bisa beralih dari pakaian seseorang ke pakaian orang lain.

Menurut para peneliti dalam Science and Justice, aroma parfum ternyata bisa menjadi alat yang berguna dalam kasus-kasus yang melibatkan kontak fisik, seperti kekerasan seksual.

Pimpinan peneliti dari University College London, Simona Gherghel, mengatakan kalau ada banyak potensi dalam parfum karena banyaknya orang yang memakainya secara teratur, yaitu sekitar 90% untuk cewek dan 60% untuk cowok.

Parfum terbuat dari banyak komponen kimia berbeda yang jika dikombinasikan bisa memberikan aroma khas.

Para peneliti menemukan kalau beberapa komponen aroma parfum seorang cowok bisa beralih dengan gampangnya dari pakaian satu ke pakaian lainnya.

Dijelaskan dalam BBC Indonesia, saat dua orang sedang bersamaan dalam 1 menit, maka 15 dari 44 komponen kimia parfum udah terdeteksi pada pakaian orang kedua.

Kalau waktu yang dihabiskan kedua orang tersebut menjadi lebih lama, semisal menjadi 10 menit, maka komponen kimia yang terdeteksi pada pakaian orang kedua pun akan ikut meningkat menjadi 18 komponen.

Penjelasannya gini, kalau 5 menit setelah parfum disemprotkan, 24 dari 44 komponen parfum terdeteksi pada potongan kain kedua setelah mereka berhubungan selama 10 menit. Enam jam setelah parfum disemprotkan, 12 komponen beralih dari tujuh hari kemudian, 6 komponen kimia yang mudah menguap menempel.

"Ini adalah studi percontohan dan penelitian konsep-bukti. Kami telah menunjukkan bahwa pertama, parfum memang bisa beralih dan kedua, kita bisa mengidentifikasi ketika proses peralihan itu telah terjadi,” ujar Dr. Ruth Morgan, Direktur UCL Pusat Ilmu Forensik.

"Di masa yang akan datang, bisa jadi ada situasi di mana kontak antar dua individu bisa diciptakan dan ini adalah sebuah cara cerdik untuk mengetahui jenis hubungan apa yang terjadi dan kapan kontak itu berlangsung," tambahnya kepada BBC Indonesia.

Tapi, setiap bukti harus dikumpulkan secepatnya setelah sebuah penyerangan terjadi karena kegunaannya bisa terbatas. Mereka juga yakin kalau nggak cuma aroma parfum doang yang bisa memecahkan suatu kasus.

Well, kalau sekarang ini, para ilmuwan sih punya lebih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk menilai bagaimana parfum bisa beralih dalam rekonstruksi forensik yang lebih realistis. (*)

Editor : Hai Online

PROMOTED CONTENT

Latest