“Pertama-tamanya gue nggak tertarik sama sekali sama film ini, terus akhirnya nge-stalk IG-nya SAFilms, terus kayak dikasih tau gitu kan proses restorasinya, jadi gue tertarik emang sebagus apa sih filmnya,” ujar Tasya, salah satu awak HAI School Crew, usai gelaran nonton bareng Tiga Dara yang diadakan oleh HAI bareng SA Films, Sabtu (13/8) lalu di CGV Blitz Grand Indonesia, Jakarta.
Yap! Nggak kurang dari 80 orang peserta cukup antusias menyambut ajakan HAI buat nonton bareng film hasil restorasi 4K berjudul Tiga Dara. Mulai pukul 15.00, hampir semua peserta udah memadati area bioskop, nggak sabar pengen buru-buru registrasi dan kemudian nonton film jadul tahun 1950-an ini. Katanya, sih, sebagian dari mereka udah nungguin banget film ini lantaran pengen tau gimana cerita dari film yang sempet populer banget di eranya. Terus, ada juga yang pengen liat hasil restorasinya.
Setelah registrasi dilakukan dan mereka berhasil mendapatkan tiket nonton, mereka pun langsung masuk ke auditorium dan mengambil posisi terenak buat nonton film garapan Bapak Perfilman Indonesia, H. Usmar Ismail tersebut. Nggak lama film diputar, semua udah mulai duduk menyimak ke layar, dan hampir separuh jalan filmnya tayang, banyak dari mereka yang melontarkan gelak tawa. Wajar, beberapa adegan dari film ini emang sarat humor dan masih relate banget sama kehidupan sekarang. Dari segi dialog, cerita, maupun gerak-gerik aktor Tiga Dara cukup menghibur, katanya.
“Seneng banget, sih, seru, karena HAI ngadain nobar plus diskusi juga, jadi gue lebih tau orang-orang di balik restorasi film ini tuh bener-bener kerja keras banget, dan miris banget sih yang diceritain kalo film Lewat Djam Malam tuh didanainnya sama Singapura, padahal kan itu film Indonesia,” lanjut Tasya yang bersekolah di SMA Kolese Gonzaga ini.
Baca juga: 4 Alasan Kita Harus Nonton Tiga Dara Hasil Restorasi 4K
Well, emang, di akhir pemutaran film Tiga Dara, HAI dan SA Films juga ngadain diskusi barengan pak Taufiq Marhaban, Alex Sihar, dan Gery –orang-orang yang terjun langsung ke proses restorasi Tiga Dara. Selama sesi diskusi, banyak hal seputar restorasi yang dibahas sama mereka, dan banyak juga peserta yang mengacungkan jarinya untuk bertanya. Banyak pula cerita terbongkar, ya salah satunya soal film Lewat Djam Malam itu yang –meski adalah film Indonesia, tapi nggak bisa diakses sama kita lagi dan disiarkan ke publik.
Baca juga: Begini Kisah Panjang Restorasi 4K Film Tiga Dara
Nah, setelah diskusi, penonton pun keluar dengan wajah sumringah. Bukan Cuma karena filmnya yang oke, tapi yang nanya diberikan oleh-oleh berupa goody bag Tiga Dara oleh SA Films.
“Suka sama filmnya, bisa jernih banget gitu padahal umurnya udah 60 tahun, dan ceritanya juga ngehibur banget walaupun ada beberapa bagian yang ngebosenin. Tapi suka,” tutup Tasya.