Follow Us

Begini Kisah Panjang Restorasi 4K Film Tiga Dara

- Kamis, 04 Agustus 2016 | 04:46
Tiga Dara Restorasi 4K
Hai Online

Tiga Dara Restorasi 4K

Film Tiga Dara garapan Usmar Ismail tahun 1956 akan segera tayang lagi di bioskop Indonesia. Bukan lagi dari materi seluloid, tapi dari hasil restorasi 4K. 60 tahun berselang, sebenernya kayak gimana sih cerita panjang di balik restorasi film legendaries tersebut?

Well, pada awalnya, inisiatif untuk melakukan penyelamatan film Tiga Dara ini pertama kali banget dilakukan oleh pemerintah Belanda, melalui EYE Museum di Amsterdam, pada tahun 2011. Tapi, lantaran ada krisis ekonomi yang melanda Eropa pada saat itu, proses restorasi pun tertunda, dan pihak EYE Museum nggak bisa memberikan kepastian soal kapan proses restorasi tersebut bakal dimulai.

Nah, karena ketidakpastian waktu tersebut, dan khawatir kondisi fisik film Tiga Dara ini bakal semakin hari semakin buruk, maka pihak SA Films mulai menginisiasi pembicaraan dengan EYE Museum mengenai kemungkinan pengambilalihan proses restorasi film Tiga Dara. Kelar berdiskusi panjang dengan EYE Museum dan juga pihak keluarga Usmar Ismail, akhirnya disepakati kalo proses restorasi bakal dialmbil alih oleh SA Films. Dan pihak EYE Museum bakal ngirimin materi asli seluloid film Tiga Dara – yang saat itu berada di Amsterdam, kembali ke Indonesia.

Dan, proses panjang itu pun dimulai. Laboratorium L’immagine Ritrovata di Bologna, Italia ditunjuk sebagai pihak yang bakal menangani restorasi fisik seluloid film, dengan melibatkan dua orang anak Indonesia pada prosesnya. Salah satunya adalah Lintang Gitomartoyo, yang pada prosesnya ngaku sangat tertantang dengan proyek ini. Apalagi, doi harus berhadapan langsung sama materi seluloid Tiga Dara yang kondisinya udah lumayan memprihatinkan.

“Kerjaannya, saya sebut inspeksi dan repair. Inspeksi ini saya harus lihat kondisi real (seluloidnya), saya catat kerusakannya, saya rekam, kerusakan fisik maupun kimiawinya. Saya harus memperbaiki kerusakan fisiknya, dan saya harus pegang sendiri itu materinya, buka selotipnya segala macem. Tertantang juga, karena gini, film ini cuma satu di seluruh dunia. Kalau rusak, gimana?” cerita Lintang saat dijumpai di gelaran konferensi pers Tiga Dara, Rabu (3/8) di Jakarta.

Proses restorasi fisik film itu pun memakan waktu kurang lebih 8 bulan dan kemudian dilanjutkan dengan restorasi secara digital di Indonesia, oleh PT Render Digital Indonesia selama kurang lebih 6 bulan. Taufiq Marhaban, dari pihak PT Render Digital Indonesia cerita, kalau total frame dalam film Tiga Dara itu ada sekitar 150,000. Dan beliau, harus memperbaiki gambar di frame tersebut satu per satu.

“Kalau kalian tau kerja edit foto di photoshop, nah kerjaan saya kurang lebih kayak begitu juga. Tapi ini, 150,000 frame. Coba bayangkan,” kata pak Taufiq.

Total waktu pekerjaan restorasi, termasuk persiapan dan penyelesaian akhir, secara keseluruhan memakan waktu kurang lebih 17 bulan.

Berdasarkan rekomendasi dan hasil analisa teknis tim PT Render Digital Indonesia dan keinginan untuk memberikan hasil terbaik, diputuskan bahwa film Tiga Dara akan direstorasi dalam format 4K, format resolusi tertinggi yang secara teknis dapat dilakukan di Indonesia. Well, nggak cuma menjadi film Indonesia pertama yang direstorasi pada format 4K, film Tiga Dara juga menjadi film hasil restorasi 4K pertama di Asia yang disiarkan kepada publik. Gambar dan suaranya lebih tajam, bersih, dengan detil yang lebih lengkap, yang bahkan katanya nggak bisa ditemukan di versi sebelum restorasi 4K. Kebayang dong, gimana hasil dari pekerjaan yang dituntaskan secara serius?

Nah, buat tau dan menyimak proses restorasi ini secara lebih lengkap, pak Yoki Soufyan dari SA Films bilang kalo semua dokumentasi selama restorasi dilakukan bakal hadir bersamaan dengan format DVD film Tiga Dara yang akan dipasarkan setelah filmnya tayang. Kalo penasaran banget, mari ditunggu aja! Eits, tapi tonton dulu filmnya, bro!

Baca Juga

Tiga Fakta Menarik Tentang Film Ini Kisah Tiga Dara

Gokil, Film Jadul Tiga Dara Direstorasi Jadi 4K! Hasilnya Bening Abis!

Editor : Hai Online

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest