Follow Us

Jangan Jijik, Kecoak Bisa Jadi Makanan Kita di Masa Depan

Alvin Bahar - Jumat, 29 Juli 2016 | 08:45
Ilustrasi
Alvin Bahar

Ilustrasi

Kegemaran kecoak berkeliaran di tempat-tempat kotor otomatis membuat kita memberikan mereka cap “hewan jorok”. Ketika mereka mulai terbang, hewan kecil itu makin menakutkan! Tapi kini, pikir dua kali sebelum membunuh kecoak yang kamu temukan di rumah. Soalnya, kecoak bisa jadi makanan kita di masa depan.

Tim ilmuwan di Institute for Stem Cell Biology and Regenerative Medicine India baru saja menemukan bahwa susu kecoak mungkin akan menjadi makanan super atau superfood bagi kita di masa depan.

Sebagian besar kecoak memang berkembang biak dengan cara bertelur. Tetapi spesies kecoak Diploptera punctate menjadi pengecualian. Spesies ini merupakan satu-satunya kecoak yang berkembang biak dengan cara melahirkan.

D. punctate memiliki susu yang mengandung kristal padat protein untuk menyusui anaknya. “Awalnya, kami nggak percaya kristal ini merupakan kristal protein,” kata Subramanian Ramaswamy, salah satu peneliti yang terlibat dalam studi.

Tetapi, penelitian lebih lanjut terhadap kristal tersebut menggunakan sinar-X justru mengungkapkan sebaliknya.

Dari eksperimen tersebut, terungkap bahwa susu kecoak termasuk zat paling bergizi dan sarat kalori di planet ini. Kristal yang terdapat dalam susu mengandung lemak, gula, asam amino dan nutrisi lain empat kali lebih banyak daripada nutrisi susu sapi. Dengan demikian, susu kecoak berpotensi besar menjadi makanan bagi populasi manusia yang terus tumbuh di Bumi.

“Ini adalah makanan yang lengkap,” ujar Ramaswamy merujuk pada kristal kecoa. Dalam kantung induk, embrio meneguk cairan. Kemudian protein berubah menjadi kristal padat di dalam perut mereka.

“Nggak ada yang terbuang. Mulut mereka terbuka sementara bagian belakang tertutup rapat,” tutur Ramaswamy saat mendeskripsikan embrio kecoak. Di dalam kantong induknya, bayi kecoak bergantung pada konsentrat nutrisi tersebut untuk tumbuh besar dalam kecepatan alien.

Karena hewan ini nggak memiliki puting, susu kecoak nggak dapat diperah layaknya susu sapi, melainkan akan diolah menjadi semacam ragi. Selain itu, merk “kecoak” tentu nggak baik dari segi bisnis.

“Saya nggak berpikir orang-orang bakal suka kalo kita memberitahu mereka, ‘Kami mengekstrak kristal dari susu kecoak dan mengolahnya jadi makanan’,” ujar Ramaswamy.

Di samping itu, diperlukan penelitian lebih lanjut dan serangkaian uji coba untuk mengetahui apakah susu kecoak aman untuk dikonsumsi oleh manusia dalam jangka panjang.

Masih takut sama kecoak?

source: National Geographic

Editor : Alvin Bahar

PROMOTED CONTENT

Latest