Follow Us

Siswa SMK di Parung Ciptakan Motor Tenaga Surya

Rizki Ramadan - Senin, 27 Juni 2016 | 10:13
Motor Tenaga Surya Buatan SMK Parung
Rizki Ramadan

Motor Tenaga Surya Buatan SMK Parung

Satu hal yang perlu kita ketahui, sekarangini kita butuh sumber daya alternatif. Nggak bisa melulu ngandelin hasil bumi. Lama-lama bisa abis, kalau udah abis, kita kudu pindah ke planet lain bro untuk bisa melanjutkan hidup.

Dari gagasan itulah akhirnya tim dari SMK Nusantara Mandiri, Parung, Jawa Barat menginisiasi proyek motor tenaga surya ini. “Ke depannya kita akan semakin butuh teknologi yang ramah lingkungan. Sinar matahari kan bisa kita dapatkan dengan mudah setiap hari,” kata pak Aji Candra Wibawa, selaku Kepala Sekolah sekaligus pembina proyek.

Sejak April lalu, tim pun dibentuk. Anggotanya adalah tiga siswa dari jurusan Teknik Sepeda Motor, yaitu Yoviz, Gustiana, dan Puat. “Kami sering ke bengkel sepulang sekolah selama satu bulan setengah ini,” kata Puat.

Konsep sepeda motor ini simpel. Pembangkit listrik dari tenaga matahari disematkan di atas motor agar bisa mengantarkan listrik yang menggerakkan. Eksekusinya, Tentu nggak sesimpel itu.

Untuk proyek ini, tim memodifikasi motor matic Yamaha Mio. Yoviz menjelaskan, untuk membuat motor hibrida ini, pembangkit listrik yang biasa dipakai untuk kebutuhan rumah tangga dipakai. Ada empat buah pembangkit dengan masing-masing berkapasitas 12 volts, dan 1,5 ampere. Listrik dari solar shell tersebut dialirkan ke empat buah baterai lithium berkapasitas sama. Keempat baterai dtaruh di box belakang motor.

Dari aki, listrik dialirkan ke kontroler yang terletak di leher motor. “Kontroler berfungsi untuk mengatur buka tutup arus.

Motor Tenaga Surya Buatan SMK Nusantara Mandiri, Parung
Solar shell ada empat, masing-masing 12 volt, 1,5 ampere.dari solar shell menangkap sinar matahari. Lisrik. Ke aki. Kapasitas sama kayak solar shell. Harus sama. Full charg 8 jam. nggak perlu plek matahari terang. Redup juga bisa. Ini jenis solar sistem baru.

Modifikasi lainnya dilakukan di bagian roda. Untuk menyesuaikan, tromol pun dibubut. “Kami menggunakan BLDC HUB yang disematkan di roda. Untuk itu, bagian roda mesti dibubut agar bisa menyesuaikan bentuknya,” jelas pak Aji

Ya, nggak salah kalau motor ini disebut hibrida. Pasalnya, konstruksi sepeda listrik dan perangkat bertenaga surya lainnya digabungkan di sini. Kita juga masih bisa mengandalkan bensin untuk menggerakan motor.

Untuk mencapai kapasitas baterai hingga penuh, butuh waktu sekitar 8 jam. Motor tak perlu berada di bawah cahaya matahari yang terik. Cahaya redup pun sudah cukup untuk pengisian daya.

“Dengan baterai penuh, motor bisa melaju hingga 15 km. Karena kapasitasnya belum besar, kecepatan tertinggi motor hanya 30-40 km/jam,” tungkas pak Aji lagi.

Proyek ini adalah proyek mandiri SMK Nusantara Mandiri. Untuk membuat motor masa depan ini, Yayasan sengaja menggelontorkan dana nggak kurang dari Rp 20 juta. “Kami percaya pengembangan riset di SMK itu penting,” jelas pak ??

Ke depannya, jika ada bantuan dana, selain akan mengembangkan dan memproduksi massal motor tenaga listrik ini, tim akan membuat teknologi lainnya, seperti bajaj, dan becak yang bertenaga matahari.

Salut!

Editor : Hai Online

PROMOTED CONTENT

Latest