Luar biasa. Dua kata tersebut sepertinya cocok untuk menggambarkan apa yang Hardwell sajikan di acara I Am Hardwell yang berlangsung pada Sabtu (2/4) malam di Pantai Carnaval, Ancol, Jakarta. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya pengunjung yang datang dan merasa terpuaskan oleh penampilan DJ asal Belanda ini.
Dibuka pada pukul 21.00 WIB, ribuan penonton langsung berbondong-bondong masuk ke venue. “Go Hardwell Or Go Home”, “Hardwell: United We Are”, tulisan ini jadi pemandangan yang cukup lazim. Soalnya, banyak dari penonton yang menggunakan kaos dengan tulisan tersebut. Itu menjadi indikasi bahwa penonton benar-benar antusias dan menantikan acara tersebut.
Nggak butuh waktu lama, penonton udah memenuhi barisan depan panggung yang dibagi menjadi dua. Sebagian penonton pun mengisi tenaga dengan membeli makanan di booth yang tersedia. Banyak juga yang mengabadikan momen tersebut dengan wefie bersama teman-teman di depan papan bergambar poster acara tersebut, because the world must know, katanya.
Sekitar pukul 22.00 WIB, acara pun dimulai. Kill The Buzz naik terlebih dulu untuk membakar semangat para penonton yang hadir. DJ yang berasal dari negara yang sama dengan Hardwell ini cukup sukses mencuri perhatian seluruh party goers di depan panggung. Poin plus bagi Kill The Buzz adalah ia mempunyai darah Indonesia dari sang ayah.
Jadi, selain memainkan memberikan hentakan melalui musiknya, Kill The Buzz ini nggak jarang berinteraksi dengan penonton dalam bahasa Indonesia meski terbata-bata. “Halo, apa kabar Indonesia! Kalian siap? Ayo semua meriahkan malam ini!” ucapnya yang disambut teriakan sangat meriah dari penonton.
Tampil kurang lebih satu setengah jam, Kill The Buzz benar-benar jadi “pemanasan” yang apik bagi seluruh penonton. Lagu andalannya pun turut dimainkan malam itu, seperti Go There, Metric, dan Life Is Calling. Saat waktu menunjukkan pukul 23.30 WIB, Kill The Buzz memainkan lagu terakhirnya sekaligus berpamitan kepada seluruh penonton dengan berkata, “Thank you Indonesia, terima kasih. Just enjoy the show. After this, Hardwell comes for you.”
Tepuk tangan yang meriah serta teriakan menuntun Kill The Buzz turun dari panggung. Setelah panggung kosong, banyak dari penonton yang menyempatkan untuk duduk di depan panggung agar nggak kehilangan posisi terbaik, tapi nggak sedikit pula yang mundur untuk membeli minum untuk menyegarkan badan.
Sekitar 15 menit berlalu, tepatnya pukul 00.00 WIB, Layar besar di samping dan depan panggung menampilkan gambar Hardwell yang menandakan sang bintang utama akan naik ke atas panggung dalam beberapa saat. Saat kembang api dilontarkan ke arah langit, seluruh penonton kompak menghitung jumlah tembakan tersebut sebanyak 10 kali. “10..9..8..7..6..5..4..3..2..1..” kemudian Hardwell pun muncul di depan deck yang langsung memainkan lagu pertamanya.
Seluruh penonton terlihat sangat antusias melihat sosok DJ nomor dua di dunia (setelah digeser oleh Dimitri Vegas & Like Mike) ini di atas panggung. Aksi lompat dan mengangkat tangan ke udara menjadi pemandangan yang lazim banget malam itu.
Tapi harus diakui, Hardwell nggak begitu banyak berinteraksi dengan penonton, hanya sesekali berbicara dengan mikrofonnya. Nyatanya, hal tersebut nggak membuat seluruh penonton kecewa. “Yang penting Hardwell dateng, mainin lagu-lagunya yang seru, udah cukup buat kita,” ucap Satcha, salah satu penonton malam itu.
Tapi, minimnya interaksi sang DJ dengan penonton terbayar lunas dengan kejutan yang dihadirkan selama Hardwell main. Kembang api, confetti, dan asap yang disemburkan dari atas panggung yang membuat suasana malam tersebut semakin meriah.
Selain membawakan lagu-lagu aslinya seperti Young Again, Echo, Spaceman, dan Colors, Hardwell juga membawakan lagu-lagu hits dari musisi ternama, yaitu A Sky Full Of Stars dari Coldplay dan Bad dari David Guetta. Sontak lagu-lagu tersebut membuat seluruh penonton terpancing untuk sing along.