Follow Us

Sering Nonton Film Luar, Ini Akibatnya!

- Rabu, 30 Maret 2016 | 06:30
Sering Nonton Film Luar, akibatnya mau bikin film sendiri
Hai Online

Sering Nonton Film Luar, akibatnya mau bikin film sendiri

Kamu sering nonton film-film luar? Nggak mau beli tiket untuk film Indonesis? Terus, orang-orang jadi bilang kamu itu udah nggak ketimuran, condong kebarat-baratan, tidak mengenal budaya bangsa sendiri, dan bla bla bla bla lab bla…

Tenang, menurut Ekky Imanjaya, begitulah sifat kebanyakan anak muda, senang melihat dan mengikuti sesuatu yang tren dan paling terkini, termasuk trendsetter dunia yang ada di Barat. Film-film barat yang banyak menjadi tontonan anak muda adalah juga cerminan bahwa anak muda belajar budaya luar. Dan itu nggak masalah.

“Apalagi di era globalisasi, informasi bisa sangat mudah diakses. Bagaimana pun, Hollywood adalah kiblat film, dan Amerika Serikat dan Eropa adalah kiblat budaya pop dunia,” katanya kepada HAI, Rabu (30/3).

Soal akibat dari keseringan nonton film luar, dosen tetap Jurusan Film di Universitas Binus Internasional ini bilang, ada k Kelebihan dan kekurangan buat teman-teman yang sering nonton film luar? Baik di bioskop, internet atau di beberapa aplikasi film.

“Kelebihannya adalah referensi audio visual kita menjadi lebih kaya. Juga memperkaya batin kita, karena kita melihat dan menghayati kisah-kisah karakternya dari dunia yang berbeda dengan kita. Kita bisa merasa keliling dunia, mengarungi budaya dan pola pikir/sudut pandang yang liyan (lain.red),” katanya.

Ekky juga menambahkan, kelebihan teman-teman yang tidak hanya dengan menonton satu dua film luar akan memperkaya wawasan. Apalagi kalau tidak terbatas nonton film Hollywood, namun juga dari negara lain, dan film-film yang independen. Baca: Jiwa Film Remaja Indonesia Begini!

Efek Kacamata Kuda

“Kalau hanya menonton Hollywood saja, tidak salah juga. Tapi ada kemungkinan kita seperti dikasih kaca mata kuda, dan hanya melihat bahwa resep/pakem dan gaya Hollywood yang paling benar, sehingga kita tidak terbiasa dengan gaya, genre, eksplorasi film selain Hollywood,” katanya lagi mulai membahas kelemahan menyaksikan film-film luar.

Lanjutnya, adegan-adegan dan dialog dalam film Hollywood kadang bisa membius penontonnya yang kadang tanpa sadar kita akan menerima dan menerapkan nilai-nilai dari Barat, yang tidak selamanya cocok dengan budaya dan agama di Indonesia.

“Usmar Ismail pernah bilang ke Bung Karno, kalau yang paling efektif sebagai propaganda adalah film Hollywood, bukan film propaganda Uni Sovyet yang bagi kebanyakan anak muda akan dianggap membosankan,” begitu Ekky membandingkan film-film luar.

Tidak Memaksakan!

Sutradara Joko Anwar pernah bilang, jiwa seorang anak muda tidak bisa dipaksakan, termasuk soal melarang-larang anak muda untuk menjauhi film luar.

"Kita nggak bisa paksa anak muda dengan bilang 'hey anak muda, jangan nonton film luar negeri, nonton film Indonesia aja,'" katanya justru, semakin dilarang, makin besar rasa penasarannya. Yang perlu diantisipasi soal anak muda yangs erring nonton film luar adalah mengajak mereka belajar kebudayaan global yang bisa menjadikan anak muda menjadi lebih kreatif dari sebelumnya.

"Mereka akan menghasilkan asimilasi budaya sehingga menghasilkan budaya baru," lanjutnya.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest