2016 ini adalah tahun kedua kita melakukan ujian nasional dengan dua sistem, paper- based test, dan computer-based test. Nizam, selaku kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendibud, bilang kepada HAI, kalau tahun ini tuh, jumlah sekolah yang udah pakai UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) mencapai 4.404 sekolah. Meningkat jauh dari tahun sebelumnya yang cuma 555 sekolah.
Di satu sisi, sebagai generasi Z yang emang udah terbiasa dengan komputer sejak kecil, UNBK tuh membawa banyak keuntungan bagi kita. Paling terasanya, kita nggak perlu repot-repot lagi mempersiapkan pensil 2B, penghapus, papan ujian, dan penggaris yang membantu membulatkan jawaban ujian. UNBK jauh lebih praktis! Setuju dong pastinya.
Ya, betul sih. Tapi nyatanya, UNBK nggak seratus persen bisa membuat UN praktis. Yang terjadi justru sebaliknya, sejumlah masalah baru muncul di tengah-tengah ujian.
Dari pelaksanaan tahun lalu aja, kita sering banget denger berita sekolah yang saat ujian servernya bermasalah dan ujiannya ditunda, listrik yang padam di tengah-tengah ujian, aplikasi ujian nggak bisa dibuka, dan masalah lainnya.
Seharusnya, sih, di tahun kedua ini, pemerintah berbenah. Menangani semua masalah tahun lalu biar nggak terjadi lagi di tahun ini. Eh, yang terjadi sekarang, banyak banget teman-teman kelas XII yang was-was UNBK di sekolahnya nanti bermasalah. Gimana nggak, selama try out kemarin masalah itu terbukti terjadi.
Saat HAI melakukan survei, menanyakan kepada 90 kelas XII. 76%-nya menyatakan kalau try out berbasis komputer di sekolahnya bermasalah, bahkan 28%-nya mengaku kalau masalah itu terjadi sering.
Di SMAN 60 Jakarta Selatan misalnya, Mutia, salah satu siswa kelas XII cerita kalau saat try out kemarin sistemnya beberapa kali mengalami error. Tiba-tiba hang Jadi komputer harus di-restart.
“Udah gitu sekolah gue tuh komputernya kurang. Jadi beberapa laptop siswa dipinjem. Selama dua bulan. Dan tanpa bayaran,” ujar Mutia.
Baskoro dari SMAN 6 Yogyakarta bahkan lebih was was sama resiko dibalik UNBK ini dibanding soal-soal ujiannya sendiri.
“Gue sih, malah lebih nyiapin mental aja buat Ujian Nasional ala CBT nanti. Maksudnya gue lagi melatih kesabaran nih, seumpama server pusat error mau nggak mau Ujian Nasional bakal molor atau parahnya bisa mengulang dua kali seperti kejadian Try Out kemarin,” ungkap Baskoro dengan nada kesal.