Pesta Noise atau bising yang diadakan di Scooter Cafe, Depok pada sabtu malam (19/3) memang berjalan tidak sedikit lancar diakhir-akhir. selayaknya menyaksikan sebuah film yang tidak terdapat anti klimaks,jadi terasa hambar. Acara yang bertajuk Buzz Urban tersebut mengkombinasikan visual art dan music performances yang memang bukan hal baru lagi di dalam sebuah gigs atau acara yang disponsori brand sekalipun. Namun, animo pecinta musik di daerah Depok nampaknya menyambut baik dengan kehadiran acara tersebut karena band-band yang tampil rata-rata memiliki unsur noise dalam musiknya.
Seperti Arcyellow yang ada unsur grunge dengan gitar yang bernada fuzz atau kasar. Kemudian sugarkane dan The Oxy Moron yang dapat menyihir beberapa penonton untuk terpaku melihat penampilan ciamik dari mereka. Setelah itu ada satuan unit punk bernama Cumloud, band yang terbentuk di pertengahan tahun 2015 ini cukup menyita perhatian saya. Karena mereka bermain cukup manis tadi malam. Dengan sentuhan slow punk nan heavy, Cumloud membuat beberapa orang disana untuk menggila bersama mereka. Dari pintu cafe, keluar seorang musisi kawakan dan juga penggila seni, Jimi Multhazam yang notabene vokalis dari Morfem dan The Upstairs. "Cumloud canggih juga ya fren," ujar Jimi kepada HAI
Setelah mengcover lagu dari Dag Nasty, sebuah band punk dari Washington DC. Cumloud menutup perfoma mereka dengan lagu "Ganteng-Ganteng Hardcore Punk", mungkin lagu ini dibuat untuk melawan sebuah acara televisi yang bertajuk ganteng dan serigala tersebut. Piston menjadi unit punk selanjutnya yang akan menggila dengan lagu-lagu kritik sosial. Band yang sempat mencuri perhatian karena lolos dalam ajang audisi bermain di Hammersonnic 2014 ini seharusnya sudah mengeluarkan album. Nampaknya ada alasan beberapa hal mengapa band punk yang terdiri dari teman SMA tersebut belum merilis rilisan fisik mereka.
Tampil dengan formasi tidak lengkap, Piston coba tetap tampil maksimal. Bassis mereka ternyata mengalami patah di pergelangan tangan, sehingga formasi yang aslinya berempat ini sementara menjadi bertiga. "Doakan bassis kami cepat sembut karena dia mengalami patah tangan akibat bermain skateboard, tepuk tangan buat Yulio,". sebuah pidato panggung dari Argi sang vokalis yang di dedikasikan kepada Yulio sang bassis yang mengalami patah tangan. Rentetan lagu-lagu mereka yakni "Challange To Our Current Understanding", "Titik 0" dan lagu baru "Melambai" dimainkan di panggung yang minimalis tersebut.
Menobatkan lagu Mahluk Suhu Rendah sebagai penutup nampaknya terlihat seperti sebuah strategi. Karena langit mulai menurunkan airnya, akhirnya lagu berdurasi 2 menit tersebut dimainkan. Morfem sebuah band Punk Rock yang dibesut oleh Jimi Multhazam, Freedy, Pandu Fuzztoni dan Yusak tidak dapat merampungkan pesta bising di sabtu malam tersebut, hujan yang turun membuat Morfem gagal tampil. Beberapa penonton masih menunggu kepastian apakah Morfem akan tampil atau tidak. Namun, setelah melihat alat-alat dari Jimmy cs dimasukan kembali ke hardcase itu menjadi sebuah tanda bahwa mereka tidak akan tampil. Nampaknya nada-nada noise dari mereka tidak dapat meredam hujan yang turun di malam itu, sehingga acara ini harus diakhiri dengan anti klimaks yang terasa hambar. Jadi, mereka yang ingin menyaksikan Morfem mesti menyeka ingusnya sendiri.