Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nama Julukan atau Ledekan di Sekolah, Yes atau No?

- Kamis, 25 Februari 2016 | 14:20
Kasus Bullying Terjadi Di SMA Don Bosco
Hai Online

Kasus Bullying Terjadi Di SMA Don Bosco

Siapa yang di sekolahnya dipanggil si Pitak? Bokri atau Kribo? Jarpul (alias si Jarang Pulang)? Atau nama panggilan lainnya yang mungkin kedengeran aneh atau konyol? Banyak lah ya pastinya.

Awalnya sih, dipanggil dengan nama panggilan yang katanya ”panggilan sayang” di sekolah, biasanya kalo nggak gara-gara fisik, ya gara-gara ada kejadian konyol atau nggak menyenangkan yang terjadi pada kita. Bisa juga karena pemberian nama dari senior kita di sekolah.

Tapi, sadar nggak sih kalo sebenernya ”panggilan sayang” ini sebenernya masuk dalam kategori bullying? Tepatnya sih namanya name calling.

Belum lama ini HAI ketemu sama sebuah komunitas yang aktif menggencarkan kampanye anti-bullying, namanya Sudah Dong. Komunitas dan gerakan yang diinisiasi sama mahasiswa cantik bernama Katyana Wardhana ini gencar lagi gencar-gencarnya keliling ke sekolah-sekolah mengkampanyekan gerakan tersebut. Apalagi berdasarkan data yang mereka punya, ada sekitar 3,5 juta orang jadi korban name-calling lho!

”Biasanya memang orang nggak tau kalau name-calling adalah salah satu bentuk bullying. Karena banyak yang menganggap name-calling itu candaan, bahkan untuk mempererat pertemanan. Namun, kita atau seseorang udah terbiasa melakukan name-calling, terbiasa untuk tidak menyadari kalau name-calling yang dilakukan dapat menyakiti orang lain, berarti rasa empatinya udah terkikis,” beber cewek yang lagi kuliah di Tufts University, Amerika Serikat pada bidang Ekonomi dan Hubungan Internasional, serta minor Urban Studies.

Masih kata cewek yang biasa disapa Katya, kurangnya empati di kalangan kita, apalagi karena masih terkait kebiasaan name-calling ini, biasanya dimiliki sama yang suka nge-bully. ”Nggak menutup kemungkinan, lama-kelamaan akan melakukan tindak bullying lainnya,” tambahnya.

Mbak Liza Marielly Djaprie, psikolog dan juga hipnoterapis, bilang kalo name-calling itu ternyata ngaruh sama psikologis kita. Malah bisa bikin harga diri kita jatuh, kalo dari kitanya sendiri nggak bisa menghadapi masalah ini.

Buat menghadapi masalah ini di sekolah, mungkin buat lo atau temen lo yang ngerasa kalo ini salah caranya kata mbak Liza, paling mudah adalah diemin aja orang yang kasih name-calling ke kita.

”Sama kayak menghadapi bullying lainnya. Didiemin aja. Nanti mereka capek sendiri. Tapi kalo pelakunya melihat korbannya ketakutan, biasanya dia akan senang. Tapi jangan dibalas kalau merasa takut,” beber psikolog berambut pendek ini dalam acara peluncuran kampanye #RayakanNamaMu dari Coca Cola bekerja sama dengan Sudah Dong, beberapa waktu lalu.

”Kita berbuat baik juga sebaiknya sama yang mem-bully. Misal terkena cyber bullying, kita punya hak untuk membloknya. That’s why, to educate sebenarnya orang tua perlu dilibatkan juga nih agar paham dunia virtual,” tambahnya.

Bebas Aja Sih

Mungkin yang namanya name-calling atau merasa mendapatkan nama panggilan kayak tadi ada yang benar-benar merasa dirugikan dan dalam hati nggak suka. Tapi kalau anak-anaknya justru terima-terima aja dan seneng sama nama panggilan tersebut, sah-sah aja kok.

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x