Januari 2014 lalu, Google memperkenalkan teknologi kompresi data pada layanan browser Chrome untuk perangkat mobile. Dengan fitur opsional tersebut, pengguna bisa menghemat pemakaian data hingga 50 persen.
Kini, fitur bertajuk "Data Saver" itu diperbarui. Pengguna bisa menghemat data internet hingga 70 persen, sebagaimana dilaporkan Techcrunch dan dihimpun dariNextren, Kamis (2/12/2015).
Pembaruan ini sudah bisa dinikmati pengguna Android di Indonesia dan India. Kedua negara didahulukan karena dianggap masih kurang mengakomodir kebutuhan internet masyarakatnya.
Lalu, bagaimana cara fitur kompresi data bekerja?
Salah satu konten yang paling beringas menyedot data adalah gambar dan video. Inilah yang bakal direduksi Data Saver.
Saat mendeteksi koneksi internet lemah, Data Saver bakal memangkas konten gambar pada laman situs yang hendak dikunjungi. Setelah laman terbuka, barulah pengguna bisa memilih ingin melihat gambar yang mana.
Baca Juga:Ini Cara Google Bikin Karyawan Betah, Saik!
Dengan ini, pengguna bisa lebih terkontrol dan bijak dalam mengkonsumsi konten. Misalnya saat membuka artikel di situs berita online.
Kerap kali pengguna tak butuh melihat gambar pendukung artikel. Pengguna hanya butuh informasi dari teks. Maka dengan Data Saver, seleksi konten bisa dilancarkan untuk efisiensi.
Selain menghemat data, Data Saver juga diklaim mempercepat pemrosesan laman situs. Sebab, ukuran konten yang dibuka tak begitu besar.
Hasilnya pengguna bisa menyerap informasi lebih banyak, walau kekuatan koneksi dan kuota data terbatas.
Bagi yang belum memperbarui layanan Chrome, yuk, buka linkini.