Mau keluar dari rasa kesepian? Atau mau kesepian terus? Jangan dong!
Penelitian dari Chicago University mengungkapkan bahwa rasa kesepian dapat membuat seseorang berakhir dengan perilaku yang negatif. Hal ini dibuktikan lewat gelombang otak seseorang yang merasa kesepian lebih banyak mengirim sinyal "sedih" dibanding "gembira".
Menurut seorang psikologis, Dr. Cacioppo, yang artikelnya dimuat dalam jurnal Psychology Today, sebenarnya ada cara yang bisa dilakukan untuk keluar dari rasa kesepian yang disebut dengan metode EASE. Seperti apa metode ini?
Baca Juga
Remaja Berusia 18-24 Tahun Rentan Kesepian
5 Fakta Kalau Jadi Jomblo Itu Menyenangkan
Theater JKT48 jadi Tontonan para Jomblo Tanah Air
source: Kompas.com
1. Buka diriMenerima undangan sosial, sebenarnya sekaligus merupakan kesempatan untuk bergaul. "Anda tak akan dapat terhubung dengan orang lain jika mengisolasi diri atau hanya berinteraksi di dunia maya saja, dimana orang-orang tak menunjukkan diri mereka yang sebenarnya," ujar Dr. Cacioppo.
2. Buat aksi
"Jangan menjadi korban pasif, tapi cobalah untuk realisasikan," ujar Dr. Cacioppo. Ia menyarankan agar seseorang mengubah pemikiran, pengharapan, dan sikap kepada orang lain untuk mendapati efek yang lebih baik. Tak lupa, Dr. Cacioppo juga merekomendasikan untuk membuat peta kehidupan sosial pada kalender serta merencanakan acara sehingga orang lain dapat bergabung bersama. Intinya, jangan nunggu diajak.
3. Seleksi
Solusi dari rasa kesepian bukanlah soal kuantitas seberapa banyak hubungan sosial, melainkan soal kualitas. Dr. Cacioppo juga mengatakan lebih baik banyak menghabiskan banyak waktu dengan orang yang banyak kesamaan dengan kamu, untuk bisa mendapatkan hubungan yang lebih dalam.
4. Berprilaku positif
Saat mulai membuka diri dengan sikap tulus dan hangat pada orang lain, maka orang lain tersebut juga akan membalas dengan perilaku yang sama. Berpikir dan berprilaku positif akan membawa seseorang keluar dari rasa kesepian.