Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Def Leppard Meraung di Negeri Singa!

- Jumat, 27 November 2015 | 16:45
Tua-tua keladi!
Hai Online

Tua-tua keladi!

Selasa (24/11) malam lalu, Def Leppard menggelar konser di Singapura. Persisnya di Suntec Convention & Exhibition Centre, konser ini merupakan gelaran terakhir dari rangkaian tur mereka di Benua Asia. Selanjutnya tur bertitel Def Leppard World Tour 2015 dalam rangka rilis album anyar Def Leppard ini akan beralih menjelajah Eropa.

Berikut ini adalah cerita Arif “Abottsky” Asril, kontributor HAI, yang menyaksikan langsung konser salah satu band kebanggaan Inggris Raya itu di Negeri Singa.

“Joe Elliott adalah salah satu pengaruh terbesar dalam stage act gua” ujar Ari Lasso. Solis papan atas Indonesia ini sejak jauh-jauh hari bela-belain menyelipkan waktu untuk terbang ke Singapura buat nonton konser itu, di tengah-tengah jadwal manggungnya yang superpadat.

Nggak hanya Lasso yang terlihat hadir di venue. Beberapa musisi Indonesia lainnya, macam Andra Ramadhan (Dewa 19, Andra and The Backbone), Andy (/rif), hingga Eben (Burgerkill) juga bela-belain berangkat dengan rombongannya masing-masing buat nonton konser ini. Maklumlah. Sejak kedatangan mereka pada 1996 di Singapura dan Jakarta dalam rangka promo album Slang, band yang masih beranggotakan Joe Elliott (vokal), Rick Allen (drum), Rick Savage (bas), Vivian Campbell dan Phil Collen (gitar) ini belum pernah menginjakkan kaki lagi di Asia Tenggara. Padahal di masa jayanya, racun yang mereka tebar begitu dahsyat dan mendunia memengaruhi siapa saja yang tumbuh di era ’90-an. Nggak heran jika konser kali ini cukup dinanti nggak hanya oleh publik Singapura, tetapi juga Indonesia dan Malaysia.

Saat lampu venue dimatikan serentak pada tepat pukul 20.30 waktu Singapura seluruh penonton bersorak, berteriak melepaskan energi dan kepenatan masa penantian. Baik penantian setelah antrian yang mengular dari pukul 17.00 maupun penantian selama 19 tahun untuk menyaksikan mereka kembali secara langsung di Asia. Sebagian merangsek ke depan agar semakin dekat ke bibir panggung.

Suara synth program terdengar disusul dengan raungan riff intro dari Phill Collen dengan bertelanjang dada memamerkan kekar tubuhnya walau usianya sudah menjelang 60 tahun bersamaan dengan menyala lampu panggung. Joe Elliott langsung menghajar dengan single Let’s Go dari album terbaru yang rilis bulan November ini. Rekannya, Vivian Campbell terlihat sangat santai dan tidak banyak bergerak setelah bergulat dengan penyakit kankernya yang diderita sejak 2013. Viv, nama panggilannya kembali manggung dengan Def Leppard pada bulan Juni 2015. Sementara Rick Savage dengan Jackson bergrafis Union Jack langsung berlari menguasai panggung. Dari balik peranti drum custom Yamaha, terlihat aksi Rick Allen yang walau bertangan satu, tetap terkesan gahar.

Setelah Let’s Go penonton langsung dihajar berturut-turut dengan Animal (Hysteria, 1987). Undefeated (Mirror BallLive And More, 2011) serta Dangerous (Def Leppard, 2015). Lagu belakangan ini terdengar lebih menggelegar dari pada versi rekamannya. Jeritan penonton membahana saat intro balada Love Bites dimainkan. Dan sepanjang lagu ini, koor penonton nyaris nggak putus. Pecah!

Setelah itu, Rick Savage menampilkan solo bas sambil diperkenalkan oleh Joe. Unik juga. Soalnya biasanya vokalis memperkenalkan personil band menjelang encore tapi Joe memilih buat memperkenalkan sebelum lagu dimulai dengan solo dari masing masing personil di lagu-lagu yang berbeda-beda. Hal ini bikin penonton fokus melihat masing-masing personil dan menikmati keahlian solo para personilnya.

"I can play three chords. that's all you need for a song. It hels if you can sing. Can you sing? Come on Singapore can you sing?! You wanna join the band? You wanna be in Def Leppard for like three or four minutes? What do you think?. Can you do that?. Alright well, as the saying goes, if you know it, sing it, this is Two Steps Behind…" tutur Joe sebelum menyanyikan singel hits itu dengan versi akustik.

Harus diakui, buat usianya, vokal Joe tetap terbilang mengagumkan. Nggak sekalipun vokalis asli Sheffield, Inggris ini terlihat ngos-ngosan atau kewalahan meniti nada-nada tinggi di sepanjang konser. Begitu pula aksinya menjalin komunikasi dengan penonton. Komunikatif, akrab, tapi nggak lebay. Pancingannya tadi membuat koor panjang kembali membahana di arena Suntec Convention & Exibition Centre ini.

Konser terus berlanjut dengan membawakan hits-hits besarnya di era ‘90-an seperti Hysteria dilanjut dengan Let’s Get Rocked yang sangat terkenal dari album Adrenalize (1992). Sesi pertama ditutup dengan lagu Pour Some Sugar On Me yang membuat penonton semakin menggelegar bernyanyi bersama. Setelah itu lampu padam dan tentu saja teriakan “We want more” lantang menggema. Saatnya encore!

Tak lama kemudian Def Leppard kembali muncul ke depan panggung, kali ini Joe Elliott berganti kostum jaket kulit dengan aksen garis warna merah yang sebelumnya memakai jaket warna putih. Joe mendekati drummernya sambil menyodorkan mic, Rick Allen langsung menggumamkan kata, “Gunter, Glieben, Glausen, Globen” yang menjadi intro Rock Of Ages. Oh ya. Judul ini sempat dipinjam menjadi judul sebuah film tentang gempita glam metal dibintangi oleh Tom Cruise.

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

x