Kurang lebih tepat satu minggu sebelum lebaran Idul Fitri akhir Juli kemarin, suasana Crooz Shop House Tebet berubah jadi bising sama suara mesin. Bukan mesin gergaji atau mesin genset sih, tapi suara mesin mobil mini 4WD (four wheel drive,RED). Permainan balapan mobil mini ini arenanya kembali rame digelar. Buat kita, dengan gampang menyebut permainan itu Tamiya. Padahal, nama itu nggak lain adalah merk orisinil si mobil mini 4WD.
Malam itu, sekitar 20-an orang meramaikan lantai 3 salah satu toko clothing ternama di Indonesia. Sebagian besar sih anak-anak band dan warga Crooz, macam Eponk, Bondry, dan Riko dari Thirteen, Jodi Melani, dan Dian Putra Agung alias Qzoot dari Sweet As Revenge. Tapi ada juga kok warga lokal lainnya yang ikutan main.
Emang sih yang main itu anak-anak generasi 90-an yang kenal dan besar sama film Tamiya seperti Dash Yankuro dan Let’s & Go yang tayang di TV lokal tahun 1980-an dan 1990-an akhir.
Awalnya mereka bisa main Tamiya lagi gara-gara bos Crooz, Max Praditya, tiba-tiba mainan Tamiya lagi di markas besar yang terletak di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Lama-lama para penghuni dan anak-anak tongkrongan di situ mulai “keracunan”.
Baca Juga:Peserta Balap Tamiya di #HAIDay2015 Overload!
“Gara-gara Max awalnya. Terus Qzoot, lama-lama Bobon ikutan, eh gue juga ikutan deh, hahaha,” kenang Riko, bassis Thirteen yang pertama mengajak salah satu awak redaksi HAI buat ikutan balap Tamiya malam itu.
Balapan waktu itu bisa dibilang kali pertama awak HAI ikutan lagi balapan mobil kecil ini. Kalau dulu balapan Tamiya kategorinya pakai kategori usia dan juga beberapa kategori balap seperti sloop dan speed, nah ini balapannya bener-bener pakai mobil yang murni dari boxnya alias standar. Tapi ada sedikit modifikasi di beberapa tempat seperti roller atau ban.
Berhubung bukan mainan bocah lagi tentu ada cerita seru dan trik seru biar laju mobil kamu makin kenceng. Klik di sini buat dapet bocorannya.
Baca Juga:
Asik Nonton Tamiya di #HaiDay2015 Bikin Penasaran Ikutan Balap!