Menjelang konser yang dipromotorin sama Java Musikindo besok, Age dari Hai dapet kesempatan buat ngobrol bareng Brian Molko melalui sambungan telepon internasional. Apa aja sih yang diomongin?
Hai Brian. Apa kabar?
Halo! Saya hari ini terkena flu, tapi keadaan saya udah membaik kok.
Langsung aja yah. Album Battle For the Sun punya tema yang berbeda. Apa sih yang ingin kalian sampaikan lewat album ini?
Seperti yang kamu ketahui, kami selalu menyanyikan tema cinta, kehilangan, dan kegagalan.
Tapi untuk album ini, kami ingin mengeksplorasi tema yang belum pernah kami pakai. Mulai dari kebebasan, harapan, dan optimisme.
Mungkin bagi beberapa fans tema album ini rada mengecewakan, tapi perubahan itu merupakan suatu hal yang normal seiring dengan pertambahan usia.
Di album ini kalian berkesperimen dengan horn section. Apa alasannya?Saya senang mengeksplorasi dan bereksperimen dengan alat-alat musik yang nggak biasa digunakan. Dan Battle For the Sun banyak terinspirasi musik soul, seperti James Brown, misalnya.
Penggunaan horn section ini juga merupakan tribute kami untuk musik soul dan musik era '60-an dan '70-an, terutama The Beatles.
The Beatles? Kamu suka The Beatles?
Iya, saya sangat suka dengan The Beatles, terutama lagu All You Need is Love.