Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Slash's : Interview

Eddy Suhardy/Alvin Bahar - Selasa, 06 Juli 2010 | 09:54
Slash s Interview
Eddy Suhardy/Alvin Bahar

Slash s Interview

Seharusnya di tanggal 31 Juli, Slash dkk. menggelar konser di Thailand. Namun karena kondisi negara yang sedang kurang baik, konser di Negeri Gajah itu pun terpaksa dibatalkan. Tanpa banyak pertimbangan, Slash langsung diboyong untuk terlebih dahulu tampil di Surabaya sebelum manggung di Jakarta.

Cowok yang khas dengan topi tinggi ini mengaku tak mengalami kesulitan saat harus beradaptasi dengan banyak musisi. Lewat sambungan langsung internasional, Adnan dari Hai berkesempatan ngobrol bareng gitaris yang namanya masuk ke Hollywood Walk of Fame, mengikuti jejak pendahulunya Jimmy Page dan Jimi Hendrix. Dari materi album baru, Indonesia hingga makna gitar bagi seorang Slash. Berikut perikannya.

Pertama-tama, selamat ya buat album baru!

Wah, terimakasih. Album baru yang asyik, bukan? Saya benar-benar menyukai album terbaru. Saya harap kalian juga suka.

Suka kok. Di album ini ada banyak sekali musisi yang terlibat. Apakah ada kesulitan baik proses pemilihan, pengaturan jadwal maupun lirik?

Sama sekali tidak. Saya memiliki saat yang sangat menyenangkan baik saat pemilihan materi maupun rekaman. Saat jamming pun asyik banget. Rasanya benar-benar fun ketika menyatukan banyak musisi dan penyanyi ke dalam sebuah lagu. Album ini merupakan proyek idealis yang amat besar. Mungkin yang agak rumit adalah ketika proses merilis album. Karena banyak vokalis yang bekerjasama dengan saya berasal dari label berbeda.

Berapa lama sih prosesnya?

Tak terlalu lama. Kami start rekaman di akhir April hingga September 2009. Sempat terkendala soal jadwal tur masing-masing vokalis. Untungnya tak terlalu menganggu konsep album yang memang sudah matang.

Apakah ide pembuatan album solo ini murni berasal dari lo?

Entahlah. Saya kurang yakin, hahaha... Tapi orang yang pertama saya ajak bicara mengenai album ini adalah Ozzy Osbourne. Hebatnya, dia pun nggak ragu untuk ikut mengisi vokal.

Bagaimana dengan Myles Kennedy dan Lemmy Killmeister?

Myles adalah vokalis hebat. Maksud saya, semua vokalis yang ada di album ini adalah orang-orang hebat. Lemmy merupakan ikon rock 'n roll. Siapa pun mengenal dia. Benar-benar sebuah kebanggaan bisa bekerja bersama seorang legenda seperti Lemmy. Dia orang yang amat profesional dan sopan. Karena itu, saya tak segan memesan Jack Daniel's dan keripik kentang untuknya. Hahaha...

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

x