Meskipun baru aja turun panggung, toh Alex menyambut dengan baik wawancara ini. Dengan penuh semangat, Alex menjawab beberapa pertanyaan yang Hai ajukan. Malahan, Alex penasaran banget pengen ke Jakarta. Sebabnya, udah banyak band yang bercerita soal serunya penonton konser di Jakarta.Berikut petikan wawancaranya. (*)
Halo Alex! Apa kabar? Lagi ngapain nih?
Halo! Ya, saya baik-baik aja. Kami baru aja selesai manggung nih. Disini sekitar jam 10 malam, dan saya masih berada di backstage. Hehehe. Jadi maaf ya kalau nafas saya agak terengah-engah.
Oh baru selesai manggung. Nggak apa-apa nih diwawancara?
No problem! It's fine. So, what's up?
Oke. Ngomongin musiknya All Time Low, kalian memainkan musik pop punk. Apa dari dulu emang semuanya doyan musik kayak gitu?
Bisa dibilang kayak gitu ya. Karena emang dari pertama kami semua ketemu, rata-rata selera musiknya sama. Mulai dari punk rock, pop punk, sampai melodic.Kami mendengarkan banyak band yang berjalan di jalur musik tersebut. Jadi emang dari pertama kami udah mainin musik ini.
Hmmm, jadi dulu kalian sering mainin lagu-lagu dari band-band melodic dong?
Tentunya. Dulu itu kami selalu meng-cover lagu-lagu milik Blink 182. Kami selalu mainin lagu-lagu mereka, tiap kali kami manggung. Baru belakangan kami juga membawakan lagu-lagu milik New Found Glory. Bisa dibilang, mereka lah dewa bermusik kami. Influence kami dalam bermusik.
Seru juga ya kayak gitu. Kalian berangkatnya dari sebuah band cover version gitu.
Iya. Menurut saya, ada bagusnya juga. Jadi saat kami membuat karya kami sendiri, kami udah tahu mau bikin yang kayak gimana.Dan dengan jadi band cover version kayak gitu, skill bermusik kami juga banyak terlatih. Jadi udah nggak setengah-setengah lagi pas bikin lagu sendiri.
Jadi lebih memilih Blink 182 daripada New Found Glory?