Follow Us

Wawancara Eksklusif Bersama Nick Santino Dari A Rocket to The Moon

- Jumat, 06 Mei 2011 | 07:01
Wawancara Eksklusif Bersama Nick Santino Dari A Rocket to The Moon
Hai Online

Wawancara Eksklusif Bersama Nick Santino Dari A Rocket to The Moon

Nggak lama lagi, tiga punggawa pop punk kenamaan Amerika siap untuk datang ke Jakarta guna memeriahkan rentetan konser di Indonesia. Tepatnya 14 Mei 2011 mendatang, A Rocket to The Moon, Hey Monday dan The Downtown Fiction akan tampil langsung di Tennis Indoor Senayan Jakarta guna memuaskan rasa penasaran penggemarnya di Tanah Air. Penasaran juga dengan mereka? Simak dulu obrolan Nick Santino dari A Rocket To The Moon dengan Hai Online mengenai banyak hal termasuk rencana-rencana kejutan mereka di Jakarta di bawah ini.

Hey, Nick. Apa kabar? Pernah memikirkan tentang Indonesia?

Kabar baik. Pernah! Saya mengetahui Indonesia dan Jakarta melalui tawaran yang datang untuk konser di sana. Saya langsung membayangkan dengan cerita dari teman saya para personil The Maine dan Christopher Drew (Never Shout Never) tentang Jakarta. Mereka bilang jika banyak yang mendengar musik yang kami mainkan dan diterima dengan baik di sana. Saya rasa akan menjadi momen yang menyenangkan bisa bermain di Jakarta.

Dan nanti kalian akan berbagi kesempatan dengan Hey Monday dan The Downtown Fiction. Kalian pernah bertemu dengan mereka sebelumnya?

Kebetulan kami punya hubungan yang cukup baik dengan para personil Hey Monday. Sempat bertemu mereka di beberapa kesempatan dan tur. Mereka menyenangkan. Saya juga mengetahui tentang The Downtown Fiction. Mungkin bisa berkenalan lebih jauh di sana nanti.

Oh iya, di tahun 2008 ARTTM pernah dikaitkan dengan Pete Wentz dari Fall Out Boy dan kini tidak pernah terdengar lagi. Apa yang terjadi?

Betul. Waktu itu Pete Wentz sempat tertarik dengan ARTTM dan ingin mengajak kami untuk masuk ke dalam labelnya Decaydence Records. Ia ingin membuat album kami dengan kerja sama bersama Fueled By Ramen tetapi hal tersebut tidak terealisasi dan akhirnya kami masuk ke label kami sekarang Fueled By Ramen. Tetapi sejauh ini hubungan kami dan Wentz baik-baik saja.

Apa yang menjadi inspirasi terbesar dalam menulis lagu?

Lagu-lagu ARTTM banyak bercerita tentang cinta dan wanita. Tetapi sejujurnya pengalaman hiduplah yang lebih banyak menginspirasi. Banyak kejadian-kejadian yang menaik yang terjadi di dalam hidup saya dan juga orang-orang di sekitar. Saya melihatnya sebagai masukan menarik yang cocok untuk dijadikan sebuah lagu dan dibawakan oleh A Rocket To The Moon.

Sebutkan lagu favorit dari A Rocket To The Moon.

Baby Blue Eyes dan Like We Used To! Saya sangat menyukai kedua lagu tersebut. Ada kesan terdalam yang disampaikan secara langsung. Banyak juga yang ternyata menyukai lagu tersebut. Yap, membuat kedua lagu itu menjadi seperti lagu wajib di setiap konser kami.

Bagian mana yang tidak boleh terlewatkan dari konser A Rocket to The Moon?

Pastinya ketika kami baru menyelesaikan sebuah lagu dan mengajak semua orang bertepuk tangan. Setelah tepuk tangan dirasa pas, ada atmosfer kebersamaan yang terbangun dan perlahan intro dari Baby Blue Eyes pun dimainkan. Saya sendiri pun masih merasakan merinding ketika hal tersebut terjadi di setiap panggung ARTTM. Ada sebuah kedekatan tersendiri yang saya rasakan antara ARTTM dengan para pendengarnya.

Dan apa harapan tentang panggung kalian di Jakarta?

Jakarta akan menjadi sangat spesial untuk ARTTM. Kami melintas jauh dari sini khusus untuk Indonesia dan kami harap bisa menyajikan konser yang tidak terlupakan untuk kalian semua. Sampai jumpa di Jakarta!

Editor : Hai Online

PROMOTED CONTENT

Latest