Follow Us

Perjalanan Surealis ANDRA & THE BACKBONE

Eddy Suhardy/Alvin Bahar - Kamis, 03 November 2011 | 07:28
Perjalanan Surealis ANDRA THE BACKBONE
Eddy Suhardy/Alvin Bahar

Perjalanan Surealis ANDRA THE BACKBONE

Dari Hai #11-2008

Lagu Sempurna adalah tiket Andra & The Backbone menuju negeri yang nggak pernah dibayangkan sebelumnya. Lantas, bagaimana dengan lagu-lagu di Season 2?

Bagaimana rasanya jadi band berpenghasilan miliaran rupiah? Andra, Stevie, dan Deddy yang lagi duduk santai di teras studio legend langsung tersenyum. "Pasti habis baca artikel di Rolling Stone ya? Hahaha...., kami nggak tau kok bisa-bisanya sebanyak itu," Deddy Lisan berkomentar. "Ya, tapi bagaimana pun juga, itu bukti kalo banyak yang menyangka album kami laris terjual. Artinya, ekspektasi banyak orang memang begitu. Ya, syukur juga," tambah Andra Ramadhan. "Yang bagian penghasilan lain-lain juga menggelikan. Memangnya, dari mana dapat uang sebanyak itu? Judi bola? Hahaha..., bercanda, lho!" sambung Deddy, lagi. Yap! Soal angka penjualan album yang dianggap berlimpah memang jadi topik yang seru buat dibicarakan dengan band asal Jakarta ini. Bagaimanapun juga, popularitas lagu Sempurna yang gokil membuat banyak orang berpendapat kalo band ini sudah masuk golongan band terkaya. Apalagi, jadwal manggung mereka terbilang ketat. Nyaris jarang nganggur. "Yang jelas, sampai saat ini kami baru mendapatkan sertifikasi gold. Artinya, album terjual baru sekitar 80 ribu unit. Bukan jumlah yang besar, kan?" bilang Andra. Kalo NSP bagaimana? "Wah, kalo itu sih masih kalah jauh sama The Rock!" sambung Andra, lagi.

*** Lupakan soal jualan! Yang jelas, popularitas band ini memang melejit paska singel Sempurna dirilis. Meski harus menunggu enam bulan dari rilisnya singel Musnah, singel ini benar-benar sukses jadi pembuka jalan Andra cs. di blantika musik Indonesia. Sampai saat ini, Sempurna masih kencang diputar oleh radio-radio di seluruh nusantara. Bersaing ketat dengan versi barunya yang dinyanyikan oleh Gita Gutawa. Dan, yang lebih menakjubkan lagi, saban kali kita datang ke pesta perkawinan, Sempurna seakan menjelma jadi lagu wajibnya. "Yap! Sempurna memang membawa kami ke banyak hal-hal yang nggak terduga. Semacam tiket menuju tempat-tempat yang surealis. Yang harusnya nggak cocok dengan konsep musik kami," Stevie angkat bicara. Sebagai contoh Deddy menyebutkan bahwa ada beberapa teman yang memintanya menyanyikan lagu Sempurna di pesta perkawinan mereka. "Mereka nggak ingin lagu lain. Yang mereka minta cuma Sempurna. Karena, mereka merasa lagu itu yang paling pas. Tapi, untung saja, belum ada yang sampe kejadian. Selalu saja ada halangan. Jadi, sampe sekarang gue belum pernah jadi wedding singer," kata Deddy. "Kalo buat gue, perjalanan paling surealis adalah saat kami manggung di Surabaya. Acaranya dinner dan yang nonton duduk di meja-meja. Pokoknya, acaranya resmi banget. Gue sempat berpikir, apa nggak salah kami main di acara ini. Secara kami pake ampli Meesa-Boogie dua biji. Kan kenceng banget, tuh!" bilang Stevie. Bener aja, jack! Pas Andra & The Backbone manggung, ekspresi yang muncul dari wajah tamu kelihatan ajaib. Semuanya bingung sama lagu-lagu yang dibawain Andra cs. Mereka nggak nyangka kalo lagu Andra & The Backbone keras. "Baru di lagu Sempurna mereka tepuk tangan. Sepertinya, gara-gara lagu itu kami diundang. Kalo emang bener, panitianya salah. Mereka nggak tau, band seperti apa kami sebenarnya," tandas Andra, sambil nyengir. Well, bukan berarti Andra cs. nggak bisa menyesuaikan diri sama suasana, lho! Mereka tetap bermain normal karena nggak ada pemberitahuan dari panitia kalo acara yang menampilkan mereka adalah gala dinner. Kalo di-inform, pasti ada perubahan, kok! "Kami bisa sebenarnya menyiapkan versi akustik lagu-lagu kami. Biar lebih bersahabat di telinga. Tapi, ya itu tadi. Nggak ada informasi. Mereka sepertinya menganggap lagu kami semua kayak Sempurna. Mana bisa diganti on the spot. Bahaya!" bilang Deddy. Selain yang disebut di atas, ada satu lagi perjalanan absurd yang disebabkan oleh popularitas lagu Sempurna. Mereka diajak jadi bintang iklan! Parahnya, mereka tampil berbeda 180 derajat dari imej yang sudah mereka bangun selama ini. "Yah, kami kaget juga saat syuting. Yang kami tahu, kami diminta berpakaian warna-warni. Eh, ternyata disuruh berakting. Surealis banget!" kata Stevie. "Iya! Dan yang paling parah, gue jadi talent-nya. Wah, beneran menguras tenaga. Mungkin, aslinya gue emang konyol. Tapi, gue nggak bisa langsung konyol di depan sembarang orang. Jadi, perjuangan berat tuh syutingnya," tambah Deddy. Emangnya, nggak takut imej rusak, bos? "Hahaha..., ada juga sih kekhawatiran seperti itu. Tapi, nggak juga, sih. Mereka (fans) juga tahu seperti apa band kami sebenarnya. Jadi, kenapa juga harus takut? Nyatanya, aman-aman aja," bilang Andra, Andra justru bersyukur tawaran itu datang pada Andra & The Backbone. Pasalnya, dengan adanya tawaran itu, mereka dapat kesempatan untuk berakting. "Kesimpulannya, lebih enak ngeband daripada akting. Bayaran mungkin besar, tapi stress-nya itu, lho. Parah! Hahaha....," kata Andra.

***

Sekarang, setelah setahun lebih, Andra & The Backbone bersiap melepaskan album kedua. Sebuah album yang dikasih judul Season 2. Nggak ada yang berubah di album ini. Musiknya masih kurang lebih sama. Ada memang sedikit tambahan, namun benang merahnya masih rock (lihat boks Andra on Season 2). "Dibanding album perdana, gue merasa lebih aman pas ngerjain album ini. Soalnya, gue ikut ngebikin lagu-lagunya. Dan, semuanya udah di-set pas sama vokal gue," bilang Deddy, sambil tersenyum. Yap! Itu memang satu keunggulan Season 2 dari album selftitled. Nada-nada di album ini jauh lebih cocok buat Deddy dibanding lagu lama. Membuat lagu-lagunya jadi lebih mudah dicerna. Tapi, ada tapinya. Saat membuat nih album, waktu yang dimiliki band ini amat sedikit. Berhubung jadwal manggungnya padat, mereka harus mencari-cari celah untuk merekam album. Akibatnya, proses rekaman albumnya jadi rada tersendat. Baru di awal tahun 2007 ini, mereka sukses masuk studio buat merekam album. Waktu mereka didedikasikan total. Hasilnya, bisa didengar di 10 lagu yang termuat di album terbarunya. Hasilnya? "Semangat kami saat membuat album ini adalah membuat album rock. Banyak sekali lagu-lagu yang memang ngerock. Mengandalkan permainan gitar down stroke dan lain sebagainya. Enerjik!" bilang Stevie. Bakal seperti Musnah semua, dong? "Nggak juga! Kami juga menyiapkan beberapa lagu yang slow. Karena, buat kami, jadi band rock itu nggak melulu distorsi. Banyak band rock sukses bikin lagu balada yang bagus. Nah, yang kami inginkan adalah jadi band rock yang komplet seperti itu," sambung Deddy. Sebagai salah satu contoh, Andra cs. lantas memperdengarkan singel perdananya, Main Hati. Mengandalkan lagu yang bernuansa balada, Andra siap langsung menerobos percaturan musik lokal. Jadi ceritanya langsung jualan, nih? "Awalnya, kami memilih Kepayang sebagai singel perdana. Namun, setelah dibicarakan dengan label, akhirnya lagu ini yang dimajukan. Mungkin memang buat jualan. Tapi, buat kami, sebagai pembuka menuju musik yang lebih keras," repet Andra. Hmmm..., sepertinya Andra & The Backbone sudah siap menjalani perjalanan yang lebih surealis lagi. Stevie, Deddy, dan Andra cuma tersenyum.

ANDRA ON ANOTHER DEWA Sepertinya, semua personil Dewa memang sedang ngerjain proyeknya. Aku sama ABB, Dhani bareng The Rock, Agung (drum) bareng gue dan ABB, Once bikin solo. Cuma Yuke aja yang nggak. Kalo menurutku sih, Yuke itu pasnya bikin band lagi. Jazz-jazz gitu juga seru. Jadi, kami semua bisa punya proyek yang jalan. Tapi, itu kan terserah dia juga. Tahun ini, Dewa bakal ngerilis album lagi. Kami pengen ngasih lihat kalo kami nggak lupa sama Dewa. Sekarang, sudah mulai bikin-bikin guide di studio. Memang belum ada pengumuman bakal deadline kapan, tapi kami pengennya tahun ini. Soal musiknya, mungkin Ahmad Dhani sebagai leader yang lebih memikirkan. Gue udah nyumbang lagu. Tapi, lagu buat Dewa itu standarnya tinggi. Sudah dibikin sedemikian rupa. Jadi, kita lihat aja hasilnya gimana. Kalo aku sih maunya yang lebih heavy.(*)

ANDRA ON SEASON 2Andra Ramadhan mencoba memberi gambaran musik musim keduanya bareng Deddy Lisan, dan Stevie Item, eksklusif buat kita.

Muak Lagu ini cukup unik karena nggak ada judul lagunya di barisan lirik. Sebenarnya kami sempat pusing juga mencari judul lagu yang pas. Karena di sepanjang lagu, nggak ada kata-kata yang enak buat dijadiin lirik. Jadi lagu ini sempat nggak ada judulnya. Setelah menelaah liriknya, akhirnya kami sepakat memberikan judul muak untuk album ini. Soalnya, cerita lagu ini emang tentang orang yang sebel sama seseorang. Aku suka lagu ini karena di album perdana Backbone nggak ada lagu kayak gini. Mungkin yang capek di lagu ini adalah drummernya. Karena beat-nya rata. Variasinya cuma ada di bagian tengah.Kocokan gitarnya juga baru. Nggak ada yang seperti itu di album pertama. Mungkin agak susah maininnya, karena yang penting endurance.

Kepayang Tema lagu ini awalnya standar. Tentang seseorang yang tergila-gila sama orang lain. Tapi, karena udah banyak lagu yang kayak gitu, temanya jadi dibalik. Hasilnya, lagunya jadi narsis. Secara musikal, aku suka sound gitarnya. Paling heavy di album ini. Sebenarnya old school. Hard rock. Untung Deddy nyanyinya nggak melengking. Jadi kejadulannya rada berkurang.

Main Hati Sebuah lagu yang easy listening. Temanya tentang seseorang yang mencari soulmate-nya, dan ketemu. Jadi, ini adalah lagu yang happy ending.

Mimpi yang Terbunuh Tema liriknya mirip Musnah. Tapi, bukan soal sakit hati ya. Tapi, hancur berantakan. Jadi, memang imbasnya beda. Musiknya juga mirip-mirip Musnah. Sebenarnya nggak banyak yang ditawarkan di lagu ini. Musiknya aja easy listening. Hitamku Ini lagu favoritnya anak-anak. Pas di pembuatan semua juga suka. Musiknya enak banget. Menurut kami, ini lagu paling pop yang ada di album ini.Dengerinnya nggak usah mikir. Tinggal diterima aja. Sebenernya, inspirasi lagu ini adalah lagu pop. Aku pengen bikin lagu ini kayak lagunya Sarah McLachlan. Ternyata aku bikin guide-nya salah. Tapi ternyata enak juga. Ya udah, dibiarin aja kayak gitu. Kekuatan lagu ini ada di bagian reff. Terus lagu ini bisa disebut lagu Fender. Soalnya, di lagu ini aku pake Fender. Karena sound PRS nggak cocok buat lagu ini.

Sahabat Ini lagu yang amat Backbone. Ini sebenarnya sisa dari album pertama. Jadi yang ngedrum masih Yoyok (Padi, RED.). Liriknya tentang persahabatan. Soal orang yang berangkat bareng, membangun karir bareng. Ada pengkhianatan, namun tetap saling mengingatkan. Soal musiknya, aku paling suka hasil mixing lagu ini. Semuanya terdengar jelas. Gitar, vokal, bas, terdengar detil. Lantas, cara main gitarnya yang down stroke sepanjang lagu lumayan bikin capek juga. Yang paling penting lead oleh Tepi.

Seperti Hidup Kembali Intro dan outro ada loop. Tapi setelah masuk song biasa. Lagu ini cukup easy listening. Ini sebenarnya juga sisa lagu pertama. Waktu itu cuma ada akustik dan guide vokal Tepi. Jadi, aslinya Tepi yang harus nyanyi. Hahahaha....

Tak Ada yang Bisa Ini bagaikan setetes embun di tengah padang. Nuansanya kayak Sempurna. Mainnya unplugged dan dipadu sama string. Di bagian bridge sama belakang ada isian dobro yang dimainin slide. Aku udah lama banget nggak pake dobro sejak terakhir dipake di album ketiga. Kebetulan pas lagi beres-beres rumah kemarin baru ketemu. Ya dipake aja. Di lagu ini pertama kali aku main mandolin, Aku beli mandolin, tapi nggak tau tuning-nya. Sampe telepon Budjana segala buat cari tau. Akhirnya, akucuek aja. Aku tuning mirip gitar. Toh bunyi juga. Hahaha.... Temanya sih soal cinta. Tapi, lebih ke keluarga. Tepi kalo ngomongin lagu ini ingetnya ke nyokapnya.

Tiga Keajaiban Lagu instrumental. Awalnya untuk album pertama. Tapi karena udah ada Surrender, ya di-pending, Aku berusaha bikin musiknya lebih nyanyi. Lebih bisa dinikmati. Jadi nggak sekadar instrumental.Lumayan cukup berhasil aransemennya. Lagu ini aku persembahkan buat anak-anakku. Kebetulan anakku tiga. Pas sama judul lagu ini.

Selamat Tinggal Masa Lalu Musiknya biasa banget. Mirip-mirip ke Perih. Bridge-nya yang bikin Deddy. Tapi, aku suka liriknya. Menurutku liriknya cukup wise. Kesannya ngasih tau, sebagai teman. Inspirasinya dari pemain basku yang sering curhat. Dari pengalamannya, banyak dibikinin lagu. Hahaha...(*)

FYIKlip terbaru Andra & The Backbone, Main Hati, nggak memajukan konsep band. Disutradarai oleh Tepan Cobain, klip yang di-set jadi black & white ini kembali memakai model Firina dan Darius Sinatria, model yang nongol di klip Musnah. Katanya sih konsepnya merupakan sekuel dari Musnah. Soal ceritanya, tungguin aja!(*)

Editor : Eddy Suhardy/Alvin Bahar

PROMOTED CONTENT

Latest