Follow Us

Jogja Hip Hop Foundation #ReporterHunt

Raditya Ayu Kristiadi - Selasa, 08 November 2011 | 07:30
Jogja Hip Hop Foundation ReporterHunt
Raditya Ayu Kristiadi

Jogja Hip Hop Foundation ReporterHunt

"Jogja Jogja tetap istimewa, Istimewa negerinya istimewa orangnyaJogja Jogja tetap istimewa, Jogja istimewa untuk Indonesia"

Kenal dengan lagu tersebut kan? Lagu itu dikumandangkan selama masa penetapan keistimewaan Yogyakarta dan mencerminkan kecintaan mereka terhadap Yogyakarta. Lagu tersebut diciptakan oleh Jogja Hip Hop Foundation.

Jogja Hip Hop Foundation adalah sekumpulan grup musik aliran hip hop yang berasal dari Jogja. Jogja Hip Hop Foundation ini didirikan oleh Marzuki Muhammad aka Kill The Dj di tahun 2003. Kru JHF adalah Kill The Dj, Jahanam dan Rotra. Jahanam merupakan salah satu kru hip hop sendiri yang beranggotakan Balance dan Mamok. Jahanam menyuguhkan lirik-lirik lagu dengan teks karya Sindhunata dipadu dengan dentuman hip-hop. Sedangkan Rotra juga memiliki 2 anggota, yaitu Janu Prihaminanto a.k.a Ki Ageng Gantas dan Lukman Hakim a.k.a Rajapati. Mereka memproduksi komposisi rap yang ringan dan easy listening tapi masih mengandung makna lirik yang kuat.

Uniknya, sebagian besar lagu-lagu mereka berbahasa Jawa dan kental musik tradisional Jawa seperti gamelan. Mereka sukses memadukan hip hop modern dengan budaya Jawa yang terlupakan di kalangan anak muda. JHF konsisten untuk nge-rap dalam bahasa Jawa dan mengkombinasikan gamelan dengan musik urban beat. Selain lirik lagunya mengandung makna yang kuat, JHF sengaja menyisipkan peribahasa-peribahasa Jawa yang sering kita dengar. Seperti di lagu Jogja Istimewa, "Holopis kuntul baris holopis kuntul baris" yang berarti marilah kita bergotong-royong. JHF sudah memproduksi 3 album yang berisi karya masing-masing kru dan kompilasi dari beberapa artist hip hop lainnya. Album pertama ialah Poetry Battle 1 - Love yang diluncurkan di tahun 2007 dan album kedua ialah Poetry Battle 2 - The Others yang diluncurkan di tahun 2009. Pada dasarnya Poetry Battle adalah lagu-lagu yang diadaptasi dari puisi-puisi Jawa kuno. Cobalah dengar lagu karya Rotra - Ora Cucul Ora Ngebul (Tidak bekerja, tidak makan) yang liriknya diambil dari puisi Rama Sindhunata dengan judul yang sama. Lagu ini secara tidak langsung mengkritik kondisi pemerintah saat ini. Dan album yang ke-3 adalah Jogja Istimewa yang laris diborong di kalangan anak muda.

Jenuh atas musik hip hip modern ala Barat atau musik metal yang selalu diawali dengan teriakan melengking vokalisnya, musik Jogja Hip Hop Foundation memberikan udara segar bagi penikmat musik. Jogja Hip Hop Foundation bukanlah musik hiphop yang asal-asalan dengan iringan yang dibuat seheboh mungkin, melainkan musik hiphop yang kritis dan cinta budaya Jawa. Yang dilakukan JHF bukan hanya menciptakan lagu "Jogja Istimewa" atau lagu-lagu yang berperibahasa Jawa, namun juga melestarikan budaya Jawa kepada pemuda-pemudi Indonesia.

(http://www.hiphopdiningrat.com/)

#ReporterHuntNama : Tyas Dwi AriniTwitter : @tyasatuduatigaFacebook : http://www.facebook.com/only.teaz.theoryBlog : http://tyas-sense.tumblr.com/

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest