Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Wow, The Changcuters, Menjajah Jepang!

- Selasa, 18 Agustus 2015 | 03:00
The Changcuters
Hai Online

The Changcuters

Agresi 3 album, dan 3 film sukses memberikan popularitas di awal karir mereka. Setelah album ke-4 Visualis dirilis, titik balik lima sekawan asal Bandung ini kembali dimulai. Minus promosi lewat film, mereka siap menggebrak lewat sajian album trilogi yang “naik kelas”, dan Summer Sonic menjadi trigger awalnya.

Dan kalau nggak ada aral melintang, di Senin (17/8) ini, Tria (vokal), Qibil (gitar), Alda (gitar), Dipa (bas), dan Erick (drum) bakal merayakan hari kemerdekaan negara kita di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang yang berlokasi di Higashigotanda, Shinagawa, Tokyo. Selain silaturahmi dengan saudara sebangsa di Negeri Sakura itu, rencananya mereka juga bakal coba ikutan masak di KBRI!

Aura santai di KBRI yang tengah dirasakan Tria cs. di KBRI mungkin bisa sedikit mengendurkan urat mereka, setelah dua hari sebelumnya, Sabtu (15/8), “memborbardir” Island Stage Summer Sonic Festival, tempat yang sama ketika Pee Wee Gaskins tampil 3 tahun lalu di acara tersebut. Kehadiran The Changcuters di salah satu festival musik paling bergengsi di benua Asia itu juga menandakan “kebangkitan” mereka setelah agak “meredup” pasca-merilis album ke-4, Visualis, Desember 2013 silam.

“Kami dikabari sehari sebelum bulan puasa, ya prosesnya kami diundang. Jadi gini, kebetulan ada teman juga di sana yang membantu, kami kirim profil dan submit, hingga akhirnya menerima undangan itu,” ujar Tria, sang vokalis.

Hadirnya The Changcuters di Jepang tentu bukan berasal dari sebuah proses yang instan. Jika sedikit melihat ke belakang, perjalanan awal karir band ini tergolong cepat meroket. Sejak merilis full album perdana Mencoba Sukses Kembali, bersama Sony Music Indonesia di 2008, nasib baik seakan terus menaungi mereka.

Buktinya adalah tawaran untuk kelima cowok ini main film The Tarix Jabrix, yang membuat nama mereka semakin dikenal, bukan cuma bagi penikmat musik, bahkan untuk semua kalangan di Indonesia. Lewat I Love You Bibeh, racun mereka terserap dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.“Bahkan banyak yang saat itu tau kami sebagai pemain film, bukan sebagai band,” kata Dipa, sang pembetot bas, sambil mengingat popularitas mereka di awal karir The Changcuters.

Cuma kepada HAI mereka cerita tentang rencana-rencana ke depan dan persiapan ke Jepang. Klik di sini untuk kisah lengkapnya!

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x