Sabtu (28/9) besok, tur #SpitTheVenom2013 -nya @burgerkill666 bakalan mencapai klimaksnya di Istora Senayan Jakarta. Dan seperti udah ramai dikicaukan di lini masa juga di official website mereka, di konser penutup besok bakalan ada bonus seru, penampilan BK bareng Fadly (Musikimia) dan Robin Malau (Puppen).
Kalo sama Fadly, bukan sekali ini Eben cs berkolaborasi. Setelah muncul di singel Tiga Titik Hitam berduet dengan mendiang Ivan Scumbag, vokalis yang tenar bareng Padi ini beberapa kali sempat jadi guest dalam konser BK.
Lain halnya dengan Robin.
Memang secara pertemanan, dedengkot Puppen ini sudah lama berteman dengan anak-anak BK. Saking lamanya, dia udah dianggap "orang dalam". Bahkan ketika BK berangkat ke London menerima award Metal As F*ck dari majalah Metal Hammer beberapa waktu lalu, Robin lah yang diajak serta.
"Tapi selama itu gue berteman, berani sumpah, baru sekali-sekalinya ini main musik bareng," bilang Robin.
Jangankan waktu masih aktif dengan Puppen, begitu band hardcore itu bubar dan Robin bisa dibilang jadi free agent, nggak sekalipun kelintas di pikiran mereka untuk main bareng. BK terus melaju dengan musiknya, sementara Robin berkutat di dunia digital, menjadi digital evangelist. Musik bagi cowok brewokan ini menjadi hanya sekedar hobi. Bahkan gitar nggak disentuhnya sama sekali selama nggak kurang dari 9 tahun!
"Gue malah main bas atau drum buat proyek-proyek iseng bareng beberapa teman... Hehe..., " katanya.
Adalah keteribatannya menjalankan agregator musik bernama Musikator yang membuatnya kangen buat ngebeset gitar lagi.
"Di situ (Musikator, RED.), gue gaul lagi sama teman-teman band lama. Dasar setan semua, jadinya gue malah kangen ngeband, manggung, gitaran lagi... Hahahaha!"
Di saat kangen itu makin gede, tawaran buat join manggung bareng BK datang. Nggak pake ba-bi-bu, tawaran itu disamber.
"Pas aja, pas Burgerkill, teman seperjuangan mau manggung terus ngajak. Ya gayung bersambut. Hehehe. Kan enak, nggak usah repot ngurus band lagi kayak dulu, tapi bisa manggung," bilang Robin.
Yang justru repot, lanjut Robin, adalah ngejar 9 tahun ketertinggalannya di sektor gitar.